'RI Pilih Urus Diri Sendiri Daripada Urus Perang Dagang'

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 June 2018 13:20
Pemerintah Indonesia tidak terlalu memusingkan dampak dari perang dagang AS dan China terhadap perekonomian nasional. Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan pemerintah Indonesia tidak terlalu memusingkan dampak dari perang dagang AS dan China terhadap perekonomian nasional.

Berbicara usai menggelar halal bihalal bersama seluruh jajaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin menyebut, persoalan yang dialami Indonesia jauh lebih penting untuk diselesaikan ketimbang mengurusi perang dagang AS & China.

"Kami sebenarnya tentu saja memperhatikan [perang dagang AS vs China] dan melihat bagaimana perjalanan dan perkembangannya perang dagang. Tapi Indonesia lebih banyak mengurusi dirinya sendiri," kata Darmin, Kamis (21/6/2018).

Darmin mengatakan, fokus pemerintah saat ini adalah meningkatkan kinerja neraca perdagangan yang dalam beberapa bulan terakhir cukup lesu. Sebab dengan kinerja yang terus memburuk, membuat sendi perekonomian semakin rentan.

"Kita sejak 2-3 bulan lalu kursnya agak terganggu. Kami juga melihat neraca perdagangan negatif. Berarti nomor satu yang harus kami urus adalah industri. Kita tidak perlu fokus pada perang dagang orang-orang itu. Kita fokus pada urusan kita saja," tegasnya.

Peningkatan ekspor, sambung dia, akan menjadi langkah jangka pendek yang akan digenjot pemerintah. Pembicaraan dengan negara-negara mitra dagang utama Indonesia pun akan dilakukan, untuk menggeliatkan kembali eskpor.

"Ekspornya pertumbuhannya lambat, karena ada langkah-langkah yang diambil oleh negara tertentu seperti India mengenakan bea masuk yang tinggi. Kita punya kerja sama ekonomi, masa dikenakan bea masuk tinggi?," ungkap Darmin.

Mencari Secercah Keuntungan dari Perang Dagang

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu memandang, pemerinth Indonesia memang tidak bisa berbuat banyak dengan adanya potensi perang dagang antara kedua negara yang memiliki perekonomian terbesar di dunia tersebut.

"Kita tidak senang, tapi kita tidak bisa bilang jangan kan? [...] Walaupun perang dagang itu sesuatu yang merugikan, kami tidak bisa berbuat banyak. Wong antara China, AS, Eropa tidak bisa bicara," katanya.

Namun, salah satu yang bisa dilakukan adalah mengambil sedikit peluang dari adanya perang dagang AS vs China. Pemerintah Indonesia, bahkan akan melakukan pembicaraan dengan kedua negara tersebut terkait kebijakan perdagangan.

"Tentu saja [pemerintah akan berbicara]. Pertama-tama, kalau terjadi dumping barang itu jangan. Dari situ nanti kami akan ada dialog baru, nanti kami bicara apa yang perlu dilakukan," kata Darmin.

"Kami akan duduk bersama. Kemudian, belum tentu juga kami kena. Misalnya, kena bea mauk untuk produk alumunium. Kita mungkin belum penghasil yang besar dalam bidang itu. Tapi kita menghasilkan, waaupun industri besar kita belum selesai. Artinya kita belum banyak memanfaatkan ruang yang besar itu," tegasnya.

Artikel Selanjutnya

Lantik Dua Pejabat Eselon I, Ini Pesan Menko Darmin


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading