
Jelang Tenggat, 3 Nama Ini Disebut Jadi Calon Bos Pertamina
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
12 June 2018 17:03

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) masih belum memiliki pemimpin definitif, setelah hampir dua bulan perusahaan pelat merah itu dipimpin oleh Nicke Widyawati selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama.
Pakar kebijakan migas dari Universitas Gajah Mada Fahmy Radhi menilai penetapan pimpinan baru Pertamina harus segera dilakukan, sebab ada keterbatasan wewenang yang dipegang oleh seorang Plt. Sesuai ketentuan, Fahmy menyebut Presiden Joko Widodo yang telah menerima usulan nama paling lambat menetapkan direktur utama baru tiga bulan sejak pencopotan dilakukan 20 April 2018 lalu.
Menurut Fahmy, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi bos baru Pertamina. "Profesional, berintegritas, dan independen. Kriteria professional, tidak hanya mampu mendongkrak perolehan profit untuk menyetor deviden kepada negara, tetapi juga mampu menjalankan Public Service Obligation (PSO), penugasan negara dalam pendistribusian BBM dan Gas Elpiji, serta penerapan kebijakan BBM Satu harga," kata Fahmy, Selasa (12/6/2018).
Kriteria selanjutnya, berintegritas, harus dibuktikan dari track record sebelumnya yakni tidak pernah terindikasi tindak pidana korupsi dan tidak pernah diperiksa oleh aparat hukum, baik Kejaksaan Agung, maupun KPK.
Sedangkan untuk kriteria independen, Fahmy menyebut calon Dirut Pertamina harus benar-benar bebas dari kelompok kepentingan, salah satunya kepentingan Mafia Migas.
Berdasarkan pengamatannya, ada beberapa nama yang berpeluang menjadi Dirut Pertamina yaitu mantan Wakil Dirut Pertamina Ahmad Bambang, yang saat ini juga menjabat sebagai komisaris. Lalu ada Plt. Dirut Pertamina saat ini, Nicke Widyawati.Selanjutnya Syamsu Alam yang saat ini menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina.
Terakhir, meski tak sekuat tiga nama di atas, disebut juga nama Hanung Budya Yuktyanta yang pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Pertamina Energy Limited (Petral).

(gus) Next Article Tegas! Bos Pertamina Siap Sikat Habis Oknum Minta Bayaran: Laporkan
Pakar kebijakan migas dari Universitas Gajah Mada Fahmy Radhi menilai penetapan pimpinan baru Pertamina harus segera dilakukan, sebab ada keterbatasan wewenang yang dipegang oleh seorang Plt. Sesuai ketentuan, Fahmy menyebut Presiden Joko Widodo yang telah menerima usulan nama paling lambat menetapkan direktur utama baru tiga bulan sejak pencopotan dilakukan 20 April 2018 lalu.
Kriteria selanjutnya, berintegritas, harus dibuktikan dari track record sebelumnya yakni tidak pernah terindikasi tindak pidana korupsi dan tidak pernah diperiksa oleh aparat hukum, baik Kejaksaan Agung, maupun KPK.
Sedangkan untuk kriteria independen, Fahmy menyebut calon Dirut Pertamina harus benar-benar bebas dari kelompok kepentingan, salah satunya kepentingan Mafia Migas.
Berdasarkan pengamatannya, ada beberapa nama yang berpeluang menjadi Dirut Pertamina yaitu mantan Wakil Dirut Pertamina Ahmad Bambang, yang saat ini juga menjabat sebagai komisaris. Lalu ada Plt. Dirut Pertamina saat ini, Nicke Widyawati.Selanjutnya Syamsu Alam yang saat ini menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina.
Terakhir, meski tak sekuat tiga nama di atas, disebut juga nama Hanung Budya Yuktyanta yang pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Pertamina Energy Limited (Petral).

(gus) Next Article Tegas! Bos Pertamina Siap Sikat Habis Oknum Minta Bayaran: Laporkan
Most Popular