
Pabrik Baja Krakatau Nippon Steel Siap Operasi 7 Agustus 2018
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 May 2018 18:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik baja PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) yang dibangun sejak pertengahan 2015, rencananya akan diresmikan pada 7 Agustus 2018 setelah sebelumnya sempat beberapa kali diundur.
"Iya memang sampai saat ini masih dalam tahap pengujian pabrik (commissioning). Jadi kami barusan mengundang Pak Menteri untuk menghadiri opening ceremony pada 7 Agustus," ujar Direktur SDM dan General Affair KNSS, Djoko Muljono usai bertemu Menteri Perindustrian di kantornya, Senin (28/5/2018).
Pabrik dengan kapasitas produksi 480.000 ton ini rencananya akan beroperasi secara bertahap sesuai dengan permintaan pasar otomotif domestik.
Sebagai informasi, KNSS memproduksi plat baja berlapis seng (galvanized steel) serta plat baja putih (cold rolled steel) untuk keperluan industri otomotif sebagai bahan baku pembuatan rangka mobil.
Djoko mengungkapkan bahwa pihaknya telah menandatangi kontrak pengiriman dengan beberapa APM (agen pemegang merk) otomotif di tanah air. Namun demikian, dia belum bisa mengungkapkan detailnya.
"Alhamdulillah beberapa ATPM sudah bersedia menggunakan baja kami. Kami harap dalam dua tahun bisa beroperasi full capacity. Tahun ini mungkin sekitar 30%, tergantung permintaan ATPM," katanya.
Djoko optimis pasar baja untuk otomotif akan tetap stabil dan tidak terdampak dari potensi perang dagang antara AS dan China akibat penerapan tarif impor yang tinggi oleh AS. Dia pun mencontohkan penggunaan baja produksinya di sektor otomotif.
"Kalau otomotif kan stabil, tidak seperti komoditas untuk konstruksi atau baja yang lain. Umumnya baja dipakai untuk body kendaraan, lalu komponen kalau pabriknya meminta untuk tahan karat ya mereka gunakan yang dilapis atau galvanize," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto mengungkapkan ada tiga skema pemenuhan bahan baku bagi KNSS yang akan dilakukan, yakni baja yang diimpor langsung oleh Nippon Steel, melalui proses galvanizing di Krakatau Steel terlebih dahulu, serta nantinya baja hasil produksi Krakatau Steel yang telah melalui proses blast furnace.
"Saat ini memang yang dominan bahan bakunya dari Nippon Steel. Tapi karena mereka menggunakan fasilitas rolling mill-nya Krakatau Steel, tujuan akhirnya nanti akan ada pemenuhan bahan baku langsung dari Krakatau Steel," jelas Harjanto.
(ray/ray) Next Article Gokil! Pabrik Sepatu Jepang Pindah dari China ke Tegal
"Iya memang sampai saat ini masih dalam tahap pengujian pabrik (commissioning). Jadi kami barusan mengundang Pak Menteri untuk menghadiri opening ceremony pada 7 Agustus," ujar Direktur SDM dan General Affair KNSS, Djoko Muljono usai bertemu Menteri Perindustrian di kantornya, Senin (28/5/2018).
Pabrik dengan kapasitas produksi 480.000 ton ini rencananya akan beroperasi secara bertahap sesuai dengan permintaan pasar otomotif domestik.
Djoko mengungkapkan bahwa pihaknya telah menandatangi kontrak pengiriman dengan beberapa APM (agen pemegang merk) otomotif di tanah air. Namun demikian, dia belum bisa mengungkapkan detailnya.
"Alhamdulillah beberapa ATPM sudah bersedia menggunakan baja kami. Kami harap dalam dua tahun bisa beroperasi full capacity. Tahun ini mungkin sekitar 30%, tergantung permintaan ATPM," katanya.
Djoko optimis pasar baja untuk otomotif akan tetap stabil dan tidak terdampak dari potensi perang dagang antara AS dan China akibat penerapan tarif impor yang tinggi oleh AS. Dia pun mencontohkan penggunaan baja produksinya di sektor otomotif.
"Kalau otomotif kan stabil, tidak seperti komoditas untuk konstruksi atau baja yang lain. Umumnya baja dipakai untuk body kendaraan, lalu komponen kalau pabriknya meminta untuk tahan karat ya mereka gunakan yang dilapis atau galvanize," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto mengungkapkan ada tiga skema pemenuhan bahan baku bagi KNSS yang akan dilakukan, yakni baja yang diimpor langsung oleh Nippon Steel, melalui proses galvanizing di Krakatau Steel terlebih dahulu, serta nantinya baja hasil produksi Krakatau Steel yang telah melalui proses blast furnace.
"Saat ini memang yang dominan bahan bakunya dari Nippon Steel. Tapi karena mereka menggunakan fasilitas rolling mill-nya Krakatau Steel, tujuan akhirnya nanti akan ada pemenuhan bahan baku langsung dari Krakatau Steel," jelas Harjanto.
(ray/ray) Next Article Gokil! Pabrik Sepatu Jepang Pindah dari China ke Tegal
Most Popular