
Mudik Lebaran, Garuda Tambah 150 Ribu Kursi
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 May 2018 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury mengatakan pihaknya akan menambahkan kapasitas hingga 768 frekuensi penerbangan dan 150.511 kursi penerbangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada mudik Lebaran tahun ini.
Komposisinya, sebesar 288 frekuensi diterbangkan oleh Garuda Indonesia, 480 diterbangkan Citilink. Dari 150.510 penambahan kursi, 64.110 kursi untuk Garuda dan 86.400 kursi untuk Citilink. Pahala memproyeksi jumlah penumpang selama peak season Lebaran dari H-7 sampai dengan H+9 dapat mencapai 2,45 juta penumpang.
"Harapan kami jumlah penumpang yang terangkut selama peak season ini dapat meningkat di atas 20%. Sehingga dari sisi kapasitas kursi kami tambahkan kurang lebih 25%," ujar Pahala di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (22/5/2018).
Dari 768 penambahan frekuensi penerbangan, 80% di antaranya akan dialokasikan untuk rute domestik, dengan mayoritas destinasi kota-kota di Jawa Tengah, yakni Semarang dan Solo. Kota-kota lainnya dengan frekuensi penerbangan yang padat antara lain Padang, Malang, dan Medan.
Adapun untuk Citilink, tiga destinasi dengan keterisian tertinggi adalah Padang, Semarang, dan Solo.
"Sementara kalau destinasi luar negeri selama Lebaran nantinya kita alokasikan untuk Singapura dan Hong Kong. Dua destinasi ini meningkat karena tidak perlu visa jadi lebih mudah bepergian," kata Pahala.
Pahala berjanji kenaikan harga tiket baik Garuda Indonesia maupun Citilink selama peak season tidak akan begitu signifikan.
"Kita kan melihat peak season tahun ini dibanding tahun lalu (yoy). Kalau dilihat tidak akan ada peningkatan harga signifikanlah. Karena tiket harga pesawat tetap sama dengan harga tiket tahun lalu. Dari sisi jumlah penumpang naik, tapi dari sisi harga memang kalau dilihat dengan penambahan jumlah armada dan kapasitas yang ada, bisa mengurangi pengaruh potensi kenaikan harga," jelasnya.
Terakhir, dia berharap tingkat keterisian pesawat pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dapat mencapai 80%. Menurutnya, tingkat keterisian saat mudik biasanya mencapai 100%, namun saat arus balik biasanya tidak begitu bagus. Pada lebaran tahun lalu tingkat keterisian Garuda mencapai 77%.
(roy) Next Article Lebaran 2018, Garuda Pastikan Operasional Berjalan Normal
Komposisinya, sebesar 288 frekuensi diterbangkan oleh Garuda Indonesia, 480 diterbangkan Citilink. Dari 150.510 penambahan kursi, 64.110 kursi untuk Garuda dan 86.400 kursi untuk Citilink. Pahala memproyeksi jumlah penumpang selama peak season Lebaran dari H-7 sampai dengan H+9 dapat mencapai 2,45 juta penumpang.
Adapun untuk Citilink, tiga destinasi dengan keterisian tertinggi adalah Padang, Semarang, dan Solo.
"Sementara kalau destinasi luar negeri selama Lebaran nantinya kita alokasikan untuk Singapura dan Hong Kong. Dua destinasi ini meningkat karena tidak perlu visa jadi lebih mudah bepergian," kata Pahala.
Pahala berjanji kenaikan harga tiket baik Garuda Indonesia maupun Citilink selama peak season tidak akan begitu signifikan.
"Kita kan melihat peak season tahun ini dibanding tahun lalu (yoy). Kalau dilihat tidak akan ada peningkatan harga signifikanlah. Karena tiket harga pesawat tetap sama dengan harga tiket tahun lalu. Dari sisi jumlah penumpang naik, tapi dari sisi harga memang kalau dilihat dengan penambahan jumlah armada dan kapasitas yang ada, bisa mengurangi pengaruh potensi kenaikan harga," jelasnya.
Terakhir, dia berharap tingkat keterisian pesawat pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dapat mencapai 80%. Menurutnya, tingkat keterisian saat mudik biasanya mencapai 100%, namun saat arus balik biasanya tidak begitu bagus. Pada lebaran tahun lalu tingkat keterisian Garuda mencapai 77%.
(roy) Next Article Lebaran 2018, Garuda Pastikan Operasional Berjalan Normal
Most Popular