
Ada Pegawai Diduga Ikut Danai Aksi Teror, Ini Kata PLN
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
16 May 2018 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia- Aksi teror yang terjadi di Riau pada hari ini disebut-sebut mendapat dukungan dana dari salah seorang pegawai BUMN, yakni pegawai PT PLN (Persero).
PT PLN (Persero) membenarkan soal terlibatnya seorang pegawai PLN yang diduga mendanai aksi penyerangan kantor Kepolisian. Namun keterlibatan pegawai ini terkait dengan penangkapan terduga teroris yang ditangkap oleh Kepolisian Daerah Sumatra Selatan.
Terkait hal itu, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan untuk membebastugaskan dari tugas kepegawaian oknum berinisial DD, yang diduga terlibat pembiayaan aksi teror.
"Kami juga menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian, di sisi lain kami juga melakukan investigasi dalam artian administrasi kepegawaian," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/5/2018).
Bila dari hasil penyelidikan pihak kepolisian membenarkan yang bersangkutan terlibat sebagai donatur dalam aksi tersebut, Made mengatakan perusahaan dapat mengambil keputusan untuk memberhentikannya.
"[Pemberhentian] mengacu pada Peraturan Disiplin Kepegawaian," tutur Made.
(gus) Next Article Korban Bom Surabaya Bertambah, 11 Meninggal 41 Terluka
PT PLN (Persero) membenarkan soal terlibatnya seorang pegawai PLN yang diduga mendanai aksi penyerangan kantor Kepolisian. Namun keterlibatan pegawai ini terkait dengan penangkapan terduga teroris yang ditangkap oleh Kepolisian Daerah Sumatra Selatan.
Terkait hal itu, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan untuk membebastugaskan dari tugas kepegawaian oknum berinisial DD, yang diduga terlibat pembiayaan aksi teror.
Bila dari hasil penyelidikan pihak kepolisian membenarkan yang bersangkutan terlibat sebagai donatur dalam aksi tersebut, Made mengatakan perusahaan dapat mengambil keputusan untuk memberhentikannya.
"[Pemberhentian] mengacu pada Peraturan Disiplin Kepegawaian," tutur Made.
(gus) Next Article Korban Bom Surabaya Bertambah, 11 Meninggal 41 Terluka
Most Popular