Ini Perkembangan Proyek Tol Tembus Bukit Cisumdawu

Exist In Exist, CNBC Indonesia
26 April 2018 19:09
Tahap awal adalah seksi 1 (Cileunyi - Rancakalong) dan seksi 2 (Rancakalong - Sumedang)
Foto: CNBC Indonesia/Exist In Exist
Sumedang, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun proyek jalan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan atau Cisumdawu total sepanjang 61,6 km. Proyek tol ini juga memiliki terowongan kembar yang menembus bukit.

Pembangunan proyek itu saat ini dibagi enam seksi di mana tahap awal mulai dikerjakan yakni seksi 1 sepanjang 12 km, dan seksi 2 sekitar 17 km.

"Jadi panjang total jalan tol ini itu sekitar 61,6 km. Seksi 1 itu 12 km, seksi 2 sekitar 17 km. Itu yang dikerjakan oleh pemerintah targetnya bisa selesai akhir 2019 ini," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di lokasi proyek, Kamis (26/4/2018).

Dia memaparkan saat ini progres pembebasan lahan seksi 1 mencapai 37,43%, sedangkan seksi 2 untuk fase 1 sudah 100% dan fase 2 sekitar 83%.


Sementara itu, pembangunan seksi 2 yang sudah memasuki tahap konstruksi sudah mencapai 100% untuk fase 1 dan 37,03% untuk fase 2.

Seksi 1 dan 2 ini dikerjakan oleh pemerintah dengan biaya total Rp 5,7 triliun menggunakan APBN dan Loan China. Sedangkan seksi 3 sampai seksi 6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan biaya total Rp 8,7 triliun.

Sebagai informasi, jalan tol yang menjadi salah satu akses menuju Bandara Kertajati ini terbagi menjadi enam seksi, antara lain seksi 1 Cileunyi-Rancakalong, seksi 2 Rancakalong-Sumedang, seksi 3 Sumedang-Cimalaka, seksi 4 Cimalaka-Legok, seksi 5 Legok-Ujung Jaya, dan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan.


Basuki mengatakan salah satu kendala dalam pengerjaan proyek ini adalah masalah tanah yang mudah longsor. Namun, lanjutnya, hal ini sudah bisa ditangani sehingga diupayakan semuanya akan selesai tepat waktu.

"Karena kondisi tanahnya, di tengah-tengah dijumpai volkanik breksi yang lebih porus sehingga kalau dikeruk mudah longsor dan airnya mengalir terus karena lempungan, jadi lebih hati-hatu dan progresnya lebih pelan, tapi buat saya tidak masalah," tuturnya.


(ray/ray) Next Article Aturan Baru, Pengelola Tol Wajib Beri 30% Lapak untuk UMKM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular