Dolar AS Nyaris Rp 14.000, Astra Naikkan Harga Mobil Ekspor
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 April 2018 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) bersiap menaikkan harga mobil ekspor sekitar 2% jika nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS.
Seperti diketahui, saat ini dolar AS hampir menyentuh Rp 14.000/US$.
"Kami sampai sekarang masih hold dulu kenaikan harga ekspor mobil, namun kalau pengaruhnya ya kalau dollar AS naik maka misalnya harga mobil yang diekspor naik 2% misalnya," ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, di Menara Astra, Rabu (25/4/2018).
Selain itu, terkait dengan pelemahan penjualan mobil nya di kuartal I 2018, pihaknya gencar melakukan promosi serta meningkatkan layanan aftersales (purna jual) agar mendorong pertumbuhan penjualannya di tahun ini.
Selain itu, pihaknya akan melakukan utilisasi pabrik-pabrik perseroan untuk meningkatkan jumlah kapasitas produk mobilnya.
"Untuk utilisai akan ditingkatkan terus, kalau untuk utilisasi pabrik untuk merek Daihatsu itu sudah 95%. Sedangkan untuk Toyota dari 200.000 unit kapasitas masih terpakai 80.000 unit kapasitasnya," tambah Prijono.
Selain itu, pihaknya juga akan menambah satu tujuan negara ekspor baru pada tahun ini untuk meningkatkan penjualan ekspornya.
Sejauh ini, presentase jumlah ekspor produk mobil perseroan mencapai 75% dibandingkan dengan penjualan domsetik yang hanya 25%.
Sedangkan untuk prresentase penjualan secara total, produk dari merek Toyota memiliki share paling tinggi sebesar 33% dari total penjualan.
"Untuk Daihatsu itu sendiri penjualan sekitar 17-18% presentasenya. Kami memperkirakan untuk ekspor itu naik jadi 1,1 juta unit hingga kahir tahun ini penjualannya," ujar Prijono.
(ray/ray) Next Article Hampir Semua Merek Drop, Penjualan Nissan Paling Parah
Seperti diketahui, saat ini dolar AS hampir menyentuh Rp 14.000/US$.
"Kami sampai sekarang masih hold dulu kenaikan harga ekspor mobil, namun kalau pengaruhnya ya kalau dollar AS naik maka misalnya harga mobil yang diekspor naik 2% misalnya," ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, di Menara Astra, Rabu (25/4/2018).
Selain itu, pihaknya akan melakukan utilisasi pabrik-pabrik perseroan untuk meningkatkan jumlah kapasitas produk mobilnya.
"Untuk utilisai akan ditingkatkan terus, kalau untuk utilisasi pabrik untuk merek Daihatsu itu sudah 95%. Sedangkan untuk Toyota dari 200.000 unit kapasitas masih terpakai 80.000 unit kapasitasnya," tambah Prijono.
Selain itu, pihaknya juga akan menambah satu tujuan negara ekspor baru pada tahun ini untuk meningkatkan penjualan ekspornya.
Sejauh ini, presentase jumlah ekspor produk mobil perseroan mencapai 75% dibandingkan dengan penjualan domsetik yang hanya 25%.
Sedangkan untuk prresentase penjualan secara total, produk dari merek Toyota memiliki share paling tinggi sebesar 33% dari total penjualan.
"Untuk Daihatsu itu sendiri penjualan sekitar 17-18% presentasenya. Kami memperkirakan untuk ekspor itu naik jadi 1,1 juta unit hingga kahir tahun ini penjualannya," ujar Prijono.
(ray/ray) Next Article Hampir Semua Merek Drop, Penjualan Nissan Paling Parah
Most Popular