Butuh Ribuan Triliun untuk Penuhi Kekurangan Pasokan Rumah

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 April 2018 15:25
Dibutuhkan dana yang tak sedikit untuk memenuhi seluruh pembangunan rumah, khususnya rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Foto: Istimewa via Website BTN
Jakarta, CNBC Indonesia - Rasio ketersediaan rumah (backlog) saat ini masih sekitar 11,3 juta. Dibutuhkan dana tak sedikit untuk memenuhi seluruh pembangunan rumah, khususnya rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono mengatakan, total kebutuhan dana untuk memenuhi backlog mencapai Rp 1.100 triliun.

Angka tersebut, berdasarkan asumsi harga rumah di kisaran Rp 100 juta. Maryono mengatakan, butuh waktu hingga belasan tahun untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah masyarakat.

"Membutuhkan waktu 11 tahun, dengan asumsi program satu juta rumah dalam satu tahun ini terbangun semua. Tetapi bisa juga lebih, karena pakai MBR tidak semua pakai kredit," kata Maryono di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Maryono mengatakan, dana tersebut tidak sepenuhnya dipenuhi oleh kas keuangan perseroan. Dia memandang, ada tiga sumber utama yang bisa digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah masyarakat.

Mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dana yang berasal dari Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), sampai dengan dana yang bersumber dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"APBN itu bisa menggunakan FLPP, dana Tapera, dan BPJS. [...] Dengan BPJS, skema sama dengan pemerintah. Dia [BPJS] akan menjadi pihak yang memberikan likuiditas kepada bank," jelasnya.

Selain itu, rencana pemerintah melebur perbankan pelat merah pun diharapkan menjadi sumber dana tersendiri untuk memenuhi dana pembiayaan rumah. Sebab, holding ini akan membuat biaya bank menjadi lebih efisien.

"Sehingga dananya bisa kita salurkan. Disisi lain, holding ini bisa meningkatkan modal dari masing-masing member. Jadi tidak memberatkan APBN," jelasnya.


(dru) Next Article 'Rumah Hantu' Kredit Macet Bank, Cicilan Rp 600 Ribuan/Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular