Setelah Pertamina, Menteri BUMN Rombak Komisaris Bio Farma

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
22 April 2018 13:55
Komisaris Utama PT Bio Farma kini ditempati oleh Farid Wadjdi Husain.
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan perombakan anggota-anggota Dewan komisaris PT Bio Farma (Persero).

Melalui SK-102/MBU/04/2018, Rini mengangkat Farid Wadjdi Husain sebagai Komisaris Utama PT Bio Farma (Persero), serta mengukuhkan Yuni Suryanto, Made Arya Wijaya srta Saud Usman sebagai Komisaris Bio Farma.

Farid Wadjdi sebelumnya pernah menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) periode 2013 hingga 2018 serta juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Palang merah Indonesia (PMI).

Penyerahan salinan Keputusan Menteri BUMN dilakukan oleh Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (20/4/2018).



Wahyu menyatakan dengan penataan susunan keanggotaan Dewan komisaris PT Bio Farma (Persero) tersebut, diharapkan dapat memperkuat jajaran Dewan Komisaris Perseroan untuk mendukung kemajuan perusahaan.

Dalam penyerahan salinan tersebut, Rini Soemarno juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Ahmad Ramly, Nizar Yamani, dan Parali Lubis yang telah berakhir masa jabatannya sebagai Komisaris PT Bio Farma (Persero).

PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya produsen vaksin di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang memproduksi vaksin dan anti sera berkualitas internasional.

Perombakan komisaris Bio Farma ini dilakukan setelah dilakukan perombakan direksi PT Pertamina (Persero) termasuk pencopotan Elia Massa Manik dari kursi direktur utama, yang digantikan Nicke Widyawati sebagai pelaksana tugas dirut.

(ray/ray) Next Article Lewat Holding, Profitabilitas BUMN Farmasi Akan Meningkat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular