Seekor Jaguar jantan hitam menuruni pohon di Mamiraua Sustainable Development Reserve di Uarini, negara bagian Amazonas, Brasil. Jaguar Brasil, terancam oleh pemburu, peternak dan perusakan habitat mereka, telah belajar untuk bertahan hidup setidaknya dari ancaman banjir di Amazon. (REUTERS / Bruno Kelly)
Memiliki berat 200 pon, kucing Amerika Selatan terbesar dengan gesit mencari pucuk-pucuk pohon di mana mereka akan tinggal ketika banjir merendam. (REUTERS / Bruno Kelly)
The Iauaretê Project mengamati kehidupan jaguar di Mamirauá dengan mempelajari hubungan mereka dengan penduduk setempat dan melakukan konservasi untuk spesies, yang hidup jauh dari hutan. (REUTERS / Bruno Kelly)
Mengamati perilaku jaguar selama musim hujan jarang terjadi dan pertama kali dicatat oleh para peneliti pada tahun 2013 setelah sembilan tahun pemantauan di wilayah tersebut. (REUTERS / Bruno Kelly)
Pada tahun 2016 hingga 2018 dalam beberapa kunjungan ke Mamirauá Sustainable Development Reserve, sekoitar 600 kilometer (373 mil) barat ibukota negara bagian Amazonas Manaus, peneliti memotret jaguar yang bertengger tinggi di cabang pohon. (REUTERS / Bruno Kelly)
Disebut "Painted Jaguar" di Brasil karena bulu-bulunya yang bercorak rumit, jaguar sulit untuk dilihat di hutan lebat. (REUTERS / Bruno Kelly)
Para peneliti dengan lampu melacak dan menenteramkan seekor jaguar jantan hitam di malam hari, meletakkan tubuhnya yang pincang di atas terpal biru dan membungkus kepalanya dengan handuk saat mereka memasangkannya sinyal pelacak. (REUTERS / Bruno Kelly)
Saat ini banyak jaguar telah dipasangi pelacak sehingga para peneliti sekarang dapat mengamati melalu penerima radio saat mereka melewati hutan yang banjir. (REUTERS / Bruno Kelly)
