
Internasional
Wow, Bahrain Temukan Cadangan Minyak 80 Miliar Barel!
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
04 April 2018 20:45

Jakarta, CNBC Indonesia- Bahrain mengumumkan temuan cadangan minyak serpih yang diperkirakan mencapai 80 miliar barel. Cadangan yang bisa mendorong negara ini memegang peran penting di pasar komoditas minyak global.
Soal minyak yang bisa diproduksi masih dalam kajian, begitu kata Menteri Perminyakan Sheikh Mohammed bin Khalifa Al-Khalifa dalam jumpa pers di Manama, Rabu (4/4/2018) sebagaimana dilansir dari AFP.
Lapangan minyak ini seluas 2000 kilometer persegi, terletak di perairan dangkal yang menghadap ladang-ladang minyak milik Arab Saudi. Lapangan baru ini juga disebut-sebut membuat lapangan minyak lainnya di Bahrain menjadi tak ada apa-apanya, karena hanya mengandung ratusan juta barel saja.
Dampak aktual dari temuan ini sebenarnya baru terbaca jika sudah diketahui berapa yang dapat diproduksi atau diekstrak dari perut bumi. Manager Eksplorasi Bahrain National Oil Company Yahya Al-Ansari mengatakan proses eksplorasi setidaknya baru akan berlangsung dalam 5 tahun ke depan.
Konsultan internasional DeGolyer and MacNaughton, Halliburton, and Schlumberger dikabarkan sedang mengincar proyek ini dan mendekati perusahan minyak nasional Bahrain.
Bahrain terletak di tengah Arab Saudi dan Iran, mereka sebenarnya negara pertama yang menemukan minyak di jazirah arab tetapi produsen terkecil dibanding negara-negara arab lainnya.
Negeri kerajaan ini hanya memproduksi 50 ribu barel minyak per hari dari lapangan Bahrain yang ditemukan tahun 1932. Manama juga mendapat minyak 150 ribu barel per hari dari lapangan lepas pantai Abu Saafa, yang hasilnya dibagi dua dengan Arab Saudi.
Bahrain juga memiliki gas alam yang diperkirakan mencapai 10 triliun kaki kubik dan 20 triliun kaki kubik lainnya, kata Sheikh Mohammed.
Saat ini Bahrainn belum bergabung dengan negara-negara eksportir minyak dunia atau OPEC, jadi tidak terikat dengan perjanjian mereka untuk mengendalikan produksi demi menjaga harga minyak di pasar global.
(gus/gus) Next Article Bahrain Temukan Cadangan Minyak Baru dan Terbesar
Soal minyak yang bisa diproduksi masih dalam kajian, begitu kata Menteri Perminyakan Sheikh Mohammed bin Khalifa Al-Khalifa dalam jumpa pers di Manama, Rabu (4/4/2018) sebagaimana dilansir dari AFP.
Dampak aktual dari temuan ini sebenarnya baru terbaca jika sudah diketahui berapa yang dapat diproduksi atau diekstrak dari perut bumi. Manager Eksplorasi Bahrain National Oil Company Yahya Al-Ansari mengatakan proses eksplorasi setidaknya baru akan berlangsung dalam 5 tahun ke depan.
Konsultan internasional DeGolyer and MacNaughton, Halliburton, and Schlumberger dikabarkan sedang mengincar proyek ini dan mendekati perusahan minyak nasional Bahrain.
Bahrain terletak di tengah Arab Saudi dan Iran, mereka sebenarnya negara pertama yang menemukan minyak di jazirah arab tetapi produsen terkecil dibanding negara-negara arab lainnya.
Negeri kerajaan ini hanya memproduksi 50 ribu barel minyak per hari dari lapangan Bahrain yang ditemukan tahun 1932. Manama juga mendapat minyak 150 ribu barel per hari dari lapangan lepas pantai Abu Saafa, yang hasilnya dibagi dua dengan Arab Saudi.
Bahrain juga memiliki gas alam yang diperkirakan mencapai 10 triliun kaki kubik dan 20 triliun kaki kubik lainnya, kata Sheikh Mohammed.
Saat ini Bahrainn belum bergabung dengan negara-negara eksportir minyak dunia atau OPEC, jadi tidak terikat dengan perjanjian mereka untuk mengendalikan produksi demi menjaga harga minyak di pasar global.
(gus/gus) Next Article Bahrain Temukan Cadangan Minyak Baru dan Terbesar
Most Popular