
Lembaga Ini Ramalkan RI Jadi Kekuatan Ekonomi Nomor 4 Dunia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 April 2018 13:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, Prabowo Subianto sempat membuat heboh dunia maya. Dalam sebuah pidato politik, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut mengatakan sudah ada kajian di luar negeri bahwa Indonesia diramalkan bubar pada 2030.
Belakangan diketahui bahwa Prabowo mengutip sebuah novel berjudul Ghost Fleet. Perlahan isu ini pun tenggelam dilupakan netizen.
Namun bila mengutip sejumlah riset (bukan novel), Indonesia justru diramalkan semakin maju pada tahun-tahun ke depan. Bila saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menempati urutan 16 dunia, maka dalam beberapa dekade ke depan posisi 10 besar mungkin bisa tercapai.
Menurut kajian firma konsultan MicKinsey yang dirilis 2012, Indonesia diperkirakan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia pada 2030. Saat itu, akan ada 135 juta penduduk produktif yang menjadi konsumen. Ada 71% penduduk yang tinggal di perkotaan dan menyumbang 86% PDB nasional.
Kemudian, Economist Intelligence Unit (EIU) dalam kajiannya pada 2015 menyebutkan Indonesia akan menjadi ekonomi keempat terbesar dunia dalam 32 tahun ke depan alias 2050. Pada 2050, EIU memperkirakan ekonomi Indonesia hanya kalah dari China, Amerika Serikat (AS), dan India. Bahkan posisi Indonesia lebih tinggi dibandingkan Jepang yang diproyeksikan menduduki ranking lima.
Namun, posisi Indonesia di peringkat empat tertinggal cukup jauh dari tiga negara di atasnya. Oleh karena itu, EIU menyebutkan Indonesia akan menjadi negara kuat, tetapi bukan super power.
Posisi jepang bisa tergusur oleh Indonesia karena faktor demografi. Saat ini Jepang mengalami masalah penduduk yang menua (aging) dan itu bukannya membaik dalam tahun-tahun ke depan.
Pada 2017, jumlah populasi Jepang adalah 126,71 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, terbanyak berada di kelompok umur 45-49 tahun. Kemudian disusul kelompok umur 40-44 tahun dan 65-69 tahun. Kelompok usia produktif tidak dominan di Negeri Matahari Terbit.
"Jepang akan mengalami penurunan jumlah tenaga kerja yang signifikan dari 66 juta menjadi 47 juta jiwa," sebut laporan EIU.
Asia akan menjadi pusat perekonomian dunia. Sementara kekuatan tradisional Eropa seperti Jerman, Prancis, atau Inggris harus merelakan dominasinya kepada negara-negara Benua Kuning. Saat itu, Asia akan menyumbang 53% dari GDP dunia.
Walau Asia mendominasi perekonomian global, tetapi secara PDB per kapita negara-negara maju masih unggul. Pada 2050, negara-negara Eropa masih lebih sejahtera dengan PDB per kapita yang tinggi.
(aji/aji) Next Article Konsumsi-Investasi-Ekspor Rontok, Ekonomi RI Jeblok
Belakangan diketahui bahwa Prabowo mengutip sebuah novel berjudul Ghost Fleet. Perlahan isu ini pun tenggelam dilupakan netizen.
Namun bila mengutip sejumlah riset (bukan novel), Indonesia justru diramalkan semakin maju pada tahun-tahun ke depan. Bila saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menempati urutan 16 dunia, maka dalam beberapa dekade ke depan posisi 10 besar mungkin bisa tercapai.
Kemudian, Economist Intelligence Unit (EIU) dalam kajiannya pada 2015 menyebutkan Indonesia akan menjadi ekonomi keempat terbesar dunia dalam 32 tahun ke depan alias 2050. Pada 2050, EIU memperkirakan ekonomi Indonesia hanya kalah dari China, Amerika Serikat (AS), dan India. Bahkan posisi Indonesia lebih tinggi dibandingkan Jepang yang diproyeksikan menduduki ranking lima.
![]() |
Posisi jepang bisa tergusur oleh Indonesia karena faktor demografi. Saat ini Jepang mengalami masalah penduduk yang menua (aging) dan itu bukannya membaik dalam tahun-tahun ke depan.
Pada 2017, jumlah populasi Jepang adalah 126,71 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, terbanyak berada di kelompok umur 45-49 tahun. Kemudian disusul kelompok umur 40-44 tahun dan 65-69 tahun. Kelompok usia produktif tidak dominan di Negeri Matahari Terbit.
"Jepang akan mengalami penurunan jumlah tenaga kerja yang signifikan dari 66 juta menjadi 47 juta jiwa," sebut laporan EIU.
![]() |
Walau Asia mendominasi perekonomian global, tetapi secara PDB per kapita negara-negara maju masih unggul. Pada 2050, negara-negara Eropa masih lebih sejahtera dengan PDB per kapita yang tinggi.
![]() |
(aji/aji) Next Article Konsumsi-Investasi-Ekspor Rontok, Ekonomi RI Jeblok
Most Popular