
Jokowi: Industri 4.0 Justru Membuka Lapangan Kerja Baru
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
04 April 2018 09:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo hari ini meluncurkan roadmap industri 4.0 sebagai pedoman RI menghadapi revolusi industri jilid 4.
Dalam sambutannya, Kepala Negara meminta Indonesia harus siap menghadapi era advanced robotics ini.
"Hari ini kita luncurkan program ini, menanggapi revolusi industri 4.0 yang sedang men-transform dunia. Ada riset yang mengatakan revolusi industri [4.0] dampaknya akan 3.000 kali lipat dari revolusi industri pertama di abad 19. Kita harus mengerti dan antisipasi ini," kata Jokowi, Rabu (4/4/2018).
"Riset lanjutan McKinsey di 2017 itu memprediksi akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia antara sekarang sampai 2030. Diambil alih robot dan mesin. Tapi yang ini saya engga percaya. Rada ga percaya," lanjut Jokowi.
Jokowi justru meyakini bahwa industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja daripada jumlah lapangan kerja yang hilang.
"Artinya revolusi industri 4.0 ini peluang besar kalau kita merencanakan, persiapkan dan antisipasi. Apakah ini ancaman? Ya dan tidak," kata Jokowi.
Revolusi Industri 4.0, kata presiden merupakan kombinasi dari beberapa hal yakni well computing: ratusan juta smartphone terkoneksi dan menyumbang data ke cloud seperti Google, Facebook, Amazon, Tencent dan Alibaba.
Kemudian Artificial Intelligence (AI), lalu Internet of Thing: Benda-benda di sekelililng kita semakin banyak yang connected to internet, tidak hanya smartphone.
(ray/ray) Next Article Jokowi Bicara Perpanjangan Jabatan Presiden, Ini Katanya!
Dalam sambutannya, Kepala Negara meminta Indonesia harus siap menghadapi era advanced robotics ini.
"Hari ini kita luncurkan program ini, menanggapi revolusi industri 4.0 yang sedang men-transform dunia. Ada riset yang mengatakan revolusi industri [4.0] dampaknya akan 3.000 kali lipat dari revolusi industri pertama di abad 19. Kita harus mengerti dan antisipasi ini," kata Jokowi, Rabu (4/4/2018).
"Riset lanjutan McKinsey di 2017 itu memprediksi akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia antara sekarang sampai 2030. Diambil alih robot dan mesin. Tapi yang ini saya engga percaya. Rada ga percaya," lanjut Jokowi.
Jokowi justru meyakini bahwa industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja daripada jumlah lapangan kerja yang hilang.
"Artinya revolusi industri 4.0 ini peluang besar kalau kita merencanakan, persiapkan dan antisipasi. Apakah ini ancaman? Ya dan tidak," kata Jokowi.
Revolusi Industri 4.0, kata presiden merupakan kombinasi dari beberapa hal yakni well computing: ratusan juta smartphone terkoneksi dan menyumbang data ke cloud seperti Google, Facebook, Amazon, Tencent dan Alibaba.
Kemudian Artificial Intelligence (AI), lalu Internet of Thing: Benda-benda di sekelililng kita semakin banyak yang connected to internet, tidak hanya smartphone.
(ray/ray) Next Article Jokowi Bicara Perpanjangan Jabatan Presiden, Ini Katanya!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular