
Bendungan Tukul di Pacitan Ditarget Rampung Juli 2019
Exist In Exist, CNBC Indonesia
30 March 2018 17:58

Pacitan, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan proyek pembangunan bendungan tukul di Pacitan senilai Rp 657 miliar dapat selesai pada Juli 2019.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini progres pembangunan salah satu proyek strategis nasional (PSN) tersebut telah mencapai 64%.
"Bendungan ini dikontrak sejak tahun 2014. Targetnya selesai Juli 2019. Mudah-mudahan tidak mundur. Saya sudah pesan beliau beliau yang pelaksana di sini, ada PT Brantas Abipraya yang memang spesialis di pekerjaan air," ujarnya saat meninjau proyek di Pacitan, Jumat (30/3/2018).
Berdasarkan hasil peninjauan,Basuki menemukan saat ini permasalahan yang paling rawan dalam pembangunan bendungan tersebut adalah adanya kemungkinan longsor.
"Saya kira hal itu bisa diatasi dengan membuat sabo dam seperti di Merapi, jadi airnya lewat tapi batunya ditahan. Bendungan ini kan menahan air, kalau sabo dam itu bahasa jepang, sabo itu pasir, jadi menahan pasir dan airnya lewat," jelas dia.
Sebagai informasi, bendungan ini memiliki kapasitas total 8,68 juta meter kubik. Manfaat dari bendungan ini, antara lain menyuplai air irigasi untuk sawah seluas 600 hektar, air baku sebesar 300 liter per detik, dan listrik mikrohidro sebesar 2 x 132 kW.
(hps) Next Article Waduh! Ada Warga Kena Apes dari Proyek Bendungan Ciawi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini progres pembangunan salah satu proyek strategis nasional (PSN) tersebut telah mencapai 64%.
"Bendungan ini dikontrak sejak tahun 2014. Targetnya selesai Juli 2019. Mudah-mudahan tidak mundur. Saya sudah pesan beliau beliau yang pelaksana di sini, ada PT Brantas Abipraya yang memang spesialis di pekerjaan air," ujarnya saat meninjau proyek di Pacitan, Jumat (30/3/2018).
![]() |
Berdasarkan hasil peninjauan,Basuki menemukan saat ini permasalahan yang paling rawan dalam pembangunan bendungan tersebut adalah adanya kemungkinan longsor.
"Saya kira hal itu bisa diatasi dengan membuat sabo dam seperti di Merapi, jadi airnya lewat tapi batunya ditahan. Bendungan ini kan menahan air, kalau sabo dam itu bahasa jepang, sabo itu pasir, jadi menahan pasir dan airnya lewat," jelas dia.
Sebagai informasi, bendungan ini memiliki kapasitas total 8,68 juta meter kubik. Manfaat dari bendungan ini, antara lain menyuplai air irigasi untuk sawah seluas 600 hektar, air baku sebesar 300 liter per detik, dan listrik mikrohidro sebesar 2 x 132 kW.
(hps) Next Article Waduh! Ada Warga Kena Apes dari Proyek Bendungan Ciawi
Most Popular