Petani Tembakau Dunia Kumpul di NTB, Bahas Pelemahan Industri

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
27 March 2018 11:19
Asia Tobacco Forum (ATF) digelar hari ini di Lombok, NTB.
Foto: CNBC Indonesia/Bosnia Tito
Lombok, CNBC Indonesia - Pengusaha tembakau hari ini berkumpul di Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk membahas berbagai tantangan global yang berdampak negatif ke industri. 

Dalam ajang Asia Tobacco Forum (ATF) yang digelar mulai hari ini, seluruh petani tembakau di dunia yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau International (ITGA) juga turut hadir untuk menegaskan komitmen dalam memajukan industri.  

"Kita mengetahui bahwa rokok dan tembakau dicengkram dengan banyak sekali peraturan di seluruh dunia, jadi kita nantinya akan membahas situasi pasar global tembakau saat ini, dan kaitannya dengan produksi tembakau," ujar Antonio Abrunhosa selaku Ketua Pelaksana Harian ITGA, di Kamatara Resort Lombok, Selasa (27/3/2018).

Untuk itu, dalam forum ini para anggota ITGA akan ditekankan untuk terus memiliki komitmen untuk mematuhi penerapan pertanian yang baik di tengah regulasi yang ketat tersebut.

Hal itu dilakukan guna mendukung pasar konsumen legal yang menggunakan produk komoditas tembakau tersebut (rokok), yang saat ini berjumlah 900 juta konsumen di seluruh dunia.


Selain itu, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo, dalam pembukaannya mengatakan bahwa petani tembakau saat ini sudah mulai melakukan penerapan praktik pertanian yang sejalan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG).

Penerapan praktik yang sejalan dengan SDG tersebut diantaranya penggunaan benih tembakau maupun cengkeh yang unggul, serta penggunaan pertanahan tembakau yang maksimal.


Dengan penerapan praktik pertanian tersebut, petani tembakau dapat berkontribusi pada hasil komoditas yang menguntungkan dan mendukung stabilitas ekonomi keluarganya.

Selain itu, dapat menjaga rotasi tanaman petani tembakau untuk bisa ditanami oleh tanaman pangan lainnya.
 

"Jika tujuan pembangunan dari SDG diterapkan dalam praktik pertanian tembakau, maka petani tembakau dapat meningkatkan dan mendukung stabilitas ekonominya.

Mengingat tembakau merupakan salah satu barang komoditas yang paling dibutuhkan", ujar Budidoyo dalam kesempatan yang sama.

(ray/ray) Next Article Dana Bagi Hasil Cukai Rokok: Jatim Terbesar, Jateng Nomor 2

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular