AS Picu Perang Dagang yang Harus Diwaspadai RI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 March 2018 16:26
Sejak awal Maret sudah mengkhawatirkan karena sudah direalisasikan. Kalau terjadi, pasti negara lain akan membalas.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Proteksionisme kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) bakal memicu perang dagang antara negara. Hal itu, pun sudah dideklarasikan beberapa negara ke AS. Adanya perang dagang pasti membuat kekhawatiran di setiap negara.

"Sejak awal Maret sudah mengkhawatirkan karena sudah direalisasikan. Kalau terjadi, pasti negara lain akan membalas," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis (15/3/2018).

Suhariyanto menilai, proteksionsime perdagangan AS sejauh ini belum memberikan pengaruh secara langsung bagi Indonesia. Ada alasan tersendiri yang menguatkan argumentasi tersebut.

"Ekspor besi dan baja ke AS sebenarnya tidak terlalu besar. Bahkan tidak termasuk dalam 10 komoditas terbesar ekspor ke AS," kata Suhariyanto


Berikut data 5 besar ekspor barang-barang ke negeri Paman Sam :
  • Karet dan barang dari kareti US$ 61 juta
  • Ban dari karet US$ 43,9 juta
  • Minyak kelapa sawit olahan US$ 19,1 juta
  • Kaki udang US$ 31,5 juta
  • Pakaian wanita jadi US$ 25,6 juta
Meskipun secara langsung tidak akan berdampak bagi Indonesia, pemerintah diharapkan tetap memperhatikan dampak tidak langsung bagi Indonesia atas kebijakan tersebut.

Sejauh ini, AS masih menjadi satu di antara pangsa pasar ekspor migas Indonesia. Total ekspor Indonesia ke AS mencapai US$ 2,83 miliar, atau 10,91% dari total pangsa pasar ekspor.
(dru) Next Article Rekor Investasi RI, Hingga China Menang Atas AS di WTO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular