
Halau Pembobolan Rekening, BRI Andalkan Teknologi
Arys Aditya, CNBC Indonesia
15 March 2018 11:36

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengandalkan teknologi untuk menghindari pembobolan ATM yang dapat menguras rekening nasabah.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan seluruh kartu ATM nasabah akan dipasangi chip paling lambat pertengahan tahun depan.
Saat ini, lanjutnya, pemasangan chip sudah dilakukan pada 5% kartu ATM BRI yang beredar.
"Insya Allah pertengahan tahun depan selesai. Walaupun mungkin bank lain masih mundur sampai 2022, tapi kami ingin cepat. Tapi kan harus satu-satu kita datangkan, gak gampang. Kalau bank lain mungkin, BRI kan 50-an juta nasabah," jelasnya usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (15/3/2018).
Beberapa waktu lalu, BRI mengalami pembobolan ATM melalui skema skimming di Kediri, Jawa Timur. Suprajarto mengatakan BRI telah menyelesaikan persoalan tersebut, dan perseroan telah mengganti dana para nasabah yang hilang sekitar Rp 100 juta. Adapun pelaku pembobolan ATM juga sudah ditangkap polisi.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto mengatakan perseroan juga melakukan enhancement keamanan di teknologi e-channel BRI.
"Kenyamanan nasabah menjadi fokus kami, dan kami pun menghimbau agar nasabah tidak perlu khawatir akan keamanan dalam menggunakan layanan Bank BRI," jelasnya melalui siaran pers, Kamis (15/3/2018).
Dia menuturkan BRI mengimbau agar nasabah mengganti PIN kartu ATM secara berkala. Di samping itu, nasabah juga dapat mengaktifkan notifikasi SMS sehingga dapat langsung mengetahui apabila terjadi kejanggalan transaksi pada rekening.
Adapun melalui aplikasi BRI Mobile, nasabah dapat langsung menonafktifkan rekening apabila terjadi transaksi mencurigakan.
(ray/ray) Next Article Ini Cara Hindari Pembobolan Rekening Dengan Skema Skimming
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan seluruh kartu ATM nasabah akan dipasangi chip paling lambat pertengahan tahun depan.
Saat ini, lanjutnya, pemasangan chip sudah dilakukan pada 5% kartu ATM BRI yang beredar.
Beberapa waktu lalu, BRI mengalami pembobolan ATM melalui skema skimming di Kediri, Jawa Timur. Suprajarto mengatakan BRI telah menyelesaikan persoalan tersebut, dan perseroan telah mengganti dana para nasabah yang hilang sekitar Rp 100 juta. Adapun pelaku pembobolan ATM juga sudah ditangkap polisi.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto mengatakan perseroan juga melakukan enhancement keamanan di teknologi e-channel BRI.
"Kenyamanan nasabah menjadi fokus kami, dan kami pun menghimbau agar nasabah tidak perlu khawatir akan keamanan dalam menggunakan layanan Bank BRI," jelasnya melalui siaran pers, Kamis (15/3/2018).
Dia menuturkan BRI mengimbau agar nasabah mengganti PIN kartu ATM secara berkala. Di samping itu, nasabah juga dapat mengaktifkan notifikasi SMS sehingga dapat langsung mengetahui apabila terjadi kejanggalan transaksi pada rekening.
Adapun melalui aplikasi BRI Mobile, nasabah dapat langsung menonafktifkan rekening apabila terjadi transaksi mencurigakan.
(ray/ray) Next Article Ini Cara Hindari Pembobolan Rekening Dengan Skema Skimming
Most Popular