Keyakinan Konsumen Melambat

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumen Indonesia diyakini tetap optimistis memandang situasi perekonomian, meski optimisme itu sedikit tertahan. Nampaknya konsumen juga masih menahan diri. 

Hal tersebut tergambar dari rilis survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Selasa (6/2/2018). Bank Indonesia (BI) mencatat IKK periode Februari 2018 di angka 122,5. Angka di atas 100 menunjukkan konsumen masih optimistis, tetapi optimisme itu melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 126,1.

BI

"Melemahnya IKK terjadi pada hampir seluruh kelompok responden terutama dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta/bulan dan berusia di atas 60 tahun. Pada Februari 2018, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini menurun dari bulan sebelumnya. Konsumen cenderung menahan pembelian barang tahan lama terutama elektronik, furnitur, dan perabot rumah tangga," jelas survei BI. 

Kemudian, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi perekonomian ke depan juga melemah. Konsumen pun memperkirakan penghasilan ke depan akan melambat. 

Sejalan dengan ekspektasi penghasilan ke depan, konsumen juga cenderung menahan konsumsi. Ini tercermin dari porsi pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk konsumsi pada Februari 2018 sebesar 63,9%. Lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu 64,4%. 

Namun, sepertinya pengeluaran dalam tiga bulan ke depan akan meningkat karena momentum Ramadan. Selain itu, konsumen juga khawatir akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik pada kuartal II-2018. 

Kemudian pada enam bulan mendatang, seiring dengan melemahnya ekspektasi penghasilan, maka tabungan akan menurun dan sebaliknya utang meningkat. Namun dalam periode ini tekanan kenaikan harga menurun karena ketersediaan barang dan jasa yang memadai. Sedangkan dalam 12 bulan ke depan, konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan kembali menurun.
(aji/prm) Next Article Cari Kerja Susah, Keyakinan Konsumen RI Terendah Sejak 2003!