Ikuti Bursa Asia, IHSG Dibuka Pada Zona Hijau

Raditya Hanung & Anthony Kevin & Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 March 2018 09:10
Penguatan IHSG pagi ini ditopang oleh kenaikan harga saham-saham dari berbagai sektor.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,52% ke level 6.584,18 poin, sejalan dengan bursa-bursa saham utama Asia yang pagi ini mengalami penguatan. Investor di pasa saham domestik tampaknya mendapat angin segar karena adanya potensi tidak jadinya kebijakan tarif bea masuk baja dan alumunium ke AS.

Penguatan IHSG pagi ini ditopang oleh kenaikan harga saham-saham dari berbagai sektor. Saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) menguat 13,39%, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menguat 4,76%, dan saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 4,28%.

Pasar Asia pada pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 dibuka menguat 1,65%. Indeks Kospi, Korea Selatan mengalami penguatan sebesar 1,08%. Demikian pula dengan indeks Hang Seng yang mengalami penguatan 1,7%.

Untuk perdagangan hari ini, perkembangan dari AS akan menjadi sentimen positif bagi IHSG. Optimisme Wall Street diharapkan menular ke pasar saham Asia, termasuk Indonesia.

Tidak hanya di pasar saham, kemungkinan batalnya kebijakan bea masuk baja dan aluminium di AS juga membuat pasar komoditas bergairah. Harga minyak naik signifikan, bahkan harga minyak jenis light sweet naik hingga lebih dari 2%.

Kenaikan harga si emas hitam didorong oleh peningkatan permintaan yang tidak diiringi oleh pasokan. Produksi minyak di Venezuela diperkirakan berkurang 1,5 juta barel per hari akibat krisis ekonomi-sosial-politik di negara yang kerap mencetak Miss Universe tersebut.

Kenaikan harga minyak akan menjadi tambahan energi bagi IHSG, terutama untuk emiten migas dan pertambangan. Sektor ini tengah menjadi primadona di bursa saham domestik dan kerap kali menjadi penopang IHSG.

Perkembangan dolar AS juga bisa mendukung penguatan IHSG. Greenback tengah dalam kondisi naik-turun jelang pengumuman suku bunga acuan AS pada pekan ketiga Maret. Kini dolar AS sedang dalam fase lembah, setelah pekan lalu berada di jalur pendakian.

Ini bisa dimanfaatkan oleh rupiah untuk mencetak penguatan. Apresiasi nilai tukar rupiah akan menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Kinerja korporasi juga bisa menjadi katalis penguatan IHSG. Hari ini akan diumumkan laporan keuangan GMFI dan WICO. Bila hasilnya positif, maka bisa menjadi suntikan energi untuk IHSG.

Namun masih ada risiko yang mengintai IHSG. Meski kemarin ditutup melemah, IHSG masih mencatatkan penguatan 3,07% secara year to date. Masih ada sisa keuntungan yang bisa dicairkan kapan saja.

Kemudian, dolar AS yang melemah belum tentu bisa dimanfaatkan oleh rupiah untuk mencatat apresiasi. Aliran modal asing yang masuk ke Indonesia belum terlalu lancar, bahkan investor asing masih membukukan jual bersih senilai Rp 11,34 triliun di pasar saham selama 2018.

Butuh gebrakan yang fundamental untuk mendorong nilai tukar rupiah agar mampu menguat dan stabil. Gebrakan tersebut membutuhkan waktu, tidak bisa dilakukan dalam semalam.

Investor asing juga belum bisa terlalu diandalkan untuk membantu memperkuat IHSG. Situasi pasar masih penuh ketidakpastian dengan sentimen negatif datang silih-berganti. Investor asing sepertinya masih cenderung mencari aman dan menghindari aset-aset yang dinilai berisiko (risk-off).

Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
  • Menko Perekonomian Darmin Nasution dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengadakan rapat koordinasi membahas perkembangan terkini di Batam (09.00 WIB). Dilanjutkan dengan rapat membahas tenaga kerja asing (15.00 WIB) dan konservasi sumber daya alam hayati (16.00 WIB).
  • Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengadaka rapat terbatas membahas persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 (14.00 WIB
  • Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) GMFI (10.00 WIB)
  • RUPSLB WICO (14.00 WIB).
  • Rilis data Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia periode Februari 2018 (16.00)
  • Rilis data neraca berjalan Australia kuartal IV-2017 (07.30).
  • Rilis data pertumbuhan penjualan ritel Australia periode Januari 2018 (07.30).
  • Rilis data suku bunga acuan Australia periode Maret 2018 (10.30). 
  • Pidato Presiden The Federal Reserve New York William Dudley (19.30).

(roy/roy) Next Article Penampakan Gedung BEI Sehari Setelah Selasar Ambruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular