Internasional

Lawan Blokade, Qatar Airways Tambah Frekuensi Penerbangan

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
21 February 2018 15:09
Qatar akan tambah frekuensi penerbangan untuk menutup kerugian akibat blokade negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai nasional Qatar, Qatar Airways, sedang memulai sebuah strategi pengembangan usaha dalam rangka mengatasi kerugian akibat embargo regional yang diterapkan terhadap negara tersebut di tahun 2017 oleh beberapa negara tetangga.

CEO Qatar Airways Akbar Al-Baker mengatakan kepada CNBC International hari Selasa (20/2/2018) ia akan menghentikan efek blokade “ilegal” itu melalui kebijakan penambahan frekuensi penerbangan.

“Kami fokus pada seluruh tempat di dunia. Kami telah meningkatkan frekuensi ke Eropa Timur dan Asia Tenggara, serta meningkatkan jaringan kami ke anak benua sehingga kami bisa menjangkau semua tempat,” katanya.

“Kami sangat bertekad untuk memastikan blokade ilegal ini dilawan dengan cara yang sangat, sangat kuat.”


Beberapa negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada bulan Juni tahun lalu atas tuduhan dukungan terorisme yang dilakukan oleh negara kecil kaya minyak tersebut. Qatar menampik tuduhan tersebut.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memberlakukan blokade terhadap Qatar dengan menutup perbatasan darat, laut, dan udara dengan negara tetangganya tersebut.

Qatar Airways sebelumnya memprediksi akan membukukan kerugian di tahun 2017 akibat blokade tersebut, tetapi Al-Baker berpendapat pada hari Selasa bahwa kerugian tersebut akan lebih rendah.

Laporan keuangan perusahaan tersebut akan diumumkan sekitar akhir Maret.

“Selain berkembang, kami tetap memperluas jaringan global kami, meningkatkan frekuensi, dan melakukan investasi lain yang akan memberi hasil positif ke neraca keuangan kami,” kata Al-Baker.

Airbus mengirimkan jet dengan seri A350-1000 yang pertama untuk Qatar Airways pada hari Selasa.

Pesawat tersebut, yang akan melakukan penerbangan komersial pertamanya pada hari Sabtu (24/2/2018) dari bandara Doha ke bandara Heathrow di London, memiliki badan pesawat terpanjang dari seluruh rangkaian A350 dan dapat terbang lebih jauh daripada model nomor 800 dan 900.

“Fitur pesawat ini adalah sayap dan kinerja yang lebih baik, serta pada saat yang sama A350-1000 pertama ini memiliki Q-Suite [kelas bisnis] kami yang menjadi pionir di industri dalam hal kenyamanan penumpang,” kata Al-Baker.

Pengiriman tersebut tertunda dari akhir tahun lalu. Maskapai Qatar memesan A350-1000 di tahun 2005 dan masih memiliki pesanan sebanyak 42 pesawat.

Pesawat berseri A350-1000 ini dilengkapi dengan mesin Rolls Royce Trent XWB yang akan menyediakan “kemampuan payload dan jarak tambahan,” menurut rilis pers Airbus.

Dengan kapasitas 366 penumpang, pembuat pesawat asal Perancis ini juga mengklaim bahwa pesawat tersebut memiliki kabin paling tenang di udara.
(prm) Next Article Pasca Sanksi, Qatar Surplus USD 52 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular