Proyek Jembatan Terpanjang di Timur RI Berhenti Sementara

Arys Aditya, CNBC Indonesia
20 February 2018 16:46
Proyek Jembatan Holtekamp berhenti sementara meyusul moratorium.
Foto: kementrian PUPR
Jakarta, CNBC Indonesia – Pembangunan jembatan Holtekamp dihentikan sementara menyusul kebijakan pemerintah melakukan moratorium terhadap seluruh proyek layang atau elevated. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan hal tersebut pada konferensi pers di Istana Negara usai rapat bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri. 

Basuki mengatakan seharusnya proyek jembatan terpanjang di kawasan timur Indonesia itu besok mulai kembali dikerjakan. “Jembatan di Papua dihentikan, padahal besok mestinya dikerjakan,” jelas Menteri PUPR. 

Dia menuturkan moratorium proyek yang melayang tidak dipatok tenggat waktu, dalam artian setiap proyek bisa jalan kembali apabila selesai dievaluasi. 

“Tidak ada batas waktu moratorium, setiap proyek bisa jalan kalau selesai evaluasi,” ujar Basuki. 

Total panjang jembatan Holtekamp keseluruhan adalah 732 meter, lebar 21 meter, dan bobot 2.000 ton. 

Jembatan ini akan menghubungkan Hamadi, Distrik di Jayapura Selatan dengan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh pengguna jalan dari Kota Jayapura ke Muara Tami menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit.

Pembangunan Jembatan Holtekamp dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Direktorat Jenderal Bina Marga, bersama Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura. 

Dengan biaya pembangunan mencapai Rp 1,7 triliun, jembatan ini dibangun oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya.
(ray/ray) Next Article Anggaran Tipis, Bagaimana Cara PUPR Perbaiki 14 Jembatan Tua?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular