Internasional

Pada Tahun 2017 Ekonomi Jerman Menguat

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 February 2018 18:06
Rara-rata tiap kuartal ekonomi Jerman tumbuh 2,2% secara tahunan yang merupakan pertumbuhan tercepat sejak 2011.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia — Ekonomi Jerman kembali mengalami penguatan. Berdasarkan laporan resmi dari Badan Pusat Statistik Destatis menunjukkan selama Oktober-Desember 2017 ekonomi Jerman mengalami penguatan sebesar 0,6%. Penguatan ini menjadi berita positif ditengah usaha para politisi sedang berjuang membentik sebuah pemerintah.

Penguatan ini mengikuti penguatan pada kuartal-kuartal sebelumnya. Pada kuartal I-2017 ekonomi Jerman menguat 0,9%, kuartal II-2017 sebesar 0,6% dan kuartal III-2017 sebesar 0,7%. Rara-rata tiap kuartal ekonomi Jerman tumbuh 2,2% secara tahunan yang merupakan pertumbuhan tercepat sejak 2011.

Sektor ekspor menyumbang memberikan sumbangan lebih besar di tiga bulan terakhir dalm setahun dibandingkan dengan pertumbuhan Juli-September 2017.

Meski konsumsi pemerintah tumbuh, namun konsumsi swasta tidak mengalami pertumbuhan dari kuartal ke kuartalnya. Investasi di barang modal meningkat, sedangkan belanja konstruksi menurun.


“Kedepannya, fundamental yang sama yang mendukung pertumbuhan di 2016 dan 2017 harus tetap digunakan” tahun ini, ujar Carsten Brzeski, ekonom dari bank ING Diba, merujuk pada suku bunga rendah, pasar tenaga kerja yang kuat dan kenaikan yang disinkronkan di zona Eropa pada 19 negara.

“Ekonomi harus terus tumbuh setidaknya untuk satu atau dua tahun lagi tanpa perlu terlalu menggebu-gebu,” tambahnya.

Dilansir dari AFP, Menteri Perekonomian Jerman, Januari lalu memperkirakan pertumbuhan sedikit lebih cepat tahun ini yaitu 2,4%.

Prospek resiko stabil tahun ini, termasuk dorongan proteksionis dari pemerintahan Presiden Donald Trump di Amerika Serikat, yang meningkatkan ketegangan geopolitik di zona Eropa dan banyak negara lain, dan juga bahaya gangguan politik dalam negeri.

Kubu Partai Sosial Demokratik Kiri Tengah telah mencapai kesepakatan untuk memperbarui “koalisi besar” sayap kiri-kanannya dengan konservatif dari Kanselir Angela Merkel, setelah keduanya mengalami persilisihan di pemilihan pada bulan September lalu.

Namun, anggota-anggota gerakan buruh dapat menolak pakta tersebut melalui sebuah surat suara pada awal Maret, membuat Merkel harus mendapatkan dukungan suara sedikit atau mencalonkan diri di pemilihan umum yang baru.

“Menyaksikan politik Jerman saat ini lebih baik daripada pesta menonton serial TV seperti ‘House of Cards’," sindir Brzeski.
(roy/roy) Next Article Jerman Pangkas Proyeksi Ekonomi 2018 Dari 2,4% Jadi 2,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular