
Internasional
General Motors Akan Tutup Pabrik di Korea Selatan
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
13 February 2018 15:33

- General Motors berencana menutup salah satu pabrik perakitan kendaraan roda empatnya di Korea Selatan dan akan memutuskan nasib operasi yang tersisa dalam beberapa minggu
- Nasib operasi yang tersisa akan tergantung pada hasil diskusi dengan pemerintah Korsel dan serikat buruh tentang cara memangkas biaya dan membuat bisnis untung
Jakarta, CNBC Indonesia – General Motors (GM) mengatakan akan menutup satu dari empat pabriknya di Korea Selatan (Korsel) dan menganggarkan biaya penurunan nilai sejumlah US$850 juta (Rp 11,5 triliun) sebagai salah satu bagian dari restrukturasi bisnisnya yang merugi di negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia itu.
Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) tersebut mengatakan akan memutuskan nasib operasi yang tersisa di Korsel dalam beberapa minggu ke depan sembari berdiskusi dengan pemerintah dan serikat buruh tentang cara memangkas biaya dan membuat bisnis menjadi untung.
“Waktunya pendek dan semua orang harus bergerak cepat,” kata Presiden GM Dan Ammann kepada Reuters, dilansir dari CNBC International.
GM akan membayar biaya laba senilai $850 juta untuk mencerminkan biaya restrukturasi di Korsel, termasuk $375 juta uang tunai terkait pengeluaran karyawan.
Selama bertahun-tahun, Korsel menjadi pusat ekspor GM dengan produksi yang pada puncaknya mendekati seperlima produksi global. Namun, biaya buruh yang meningkat tajam, melemahnya permintaan terhadap sedan yang jadi produk utama GM Korea, dan investasi besar di China menurunkan daya saing bisnisnya di Korsel.
Penutupan pabrik adalah bagian dari restrukturasi bisnis GM di Asia.
Di Korsel sendiri, GM mencatat total kerugian sebesar 1,9 triliun won ($1,8 miliar) antara tahun 2014 dan 2016.
Beberapa tahun terakhir, GM menghentikan kegiatan manufakturnya di Australia dan Indonesia, serta secara signifikan merestrukturasi operasinya di Thailand. Perusahaan tersebut juga mengurangi usahanya untuk menjual mobil di India dan mengubah fasilitas manufaktur di negara tersebut menjadi pusat ekspor.
Keputusan GM untuk keluar dari pasar yang rugi memperburuk permasalahan GM Korea, yang dulunya merakit model Chevrolet yang ditawarkan ke Eropa. Penurunan penjualan mobil kecil di AS juga telah berdampak buruk pada permintaan Chevrolet buatan Korsel.
Langkah pertama rencana restrukturasi di Korsel adalah penutupan pabrik GM di Gunsan, sebelah barat daya Seoul, yang mempekerjakan 2.000 orang dari total 16.000 karyawan GM Korsel.
Pabrik itu beroperasi sekitar 20% dari kapasitas total produksinya tahun lalu, kata GM. Tiga pabrik perakitan di Korsel merakit 485,403 kendaraan di 2017.
GM menjual merek kendaraan Chevrolet dan Cadillac di Korea. Lebih dari setengah kendaraan yang dirakit di pabrik GM Korea diekspor.
Seorang pejabat GM Korea mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk memulai program pensiun sukarela untuk semua karyawannya, tidak hanya mereka yang bekerja di Gunsan, mulai dari hari Selasa (13/2/2018). Namun, ia menolak untuk disebut namanya karena keputusan tersebut belum dipublikasikan.
Ammann mengatakan keputusan investasi model baru untuk pabrik-pabrik di Korsel yang tersisa bergantung pada kesediaan pemerintah menawarkan pendanaan atau insentif lainnya, dan apakah serikat sepakat untuk mengurangi biaya buruh.
“Jika kita sukses bekerja dengan pemangku kepentingan untuk restrukturasi dan mencapai struktur biaya yang dapat terus berlanjut, kita akan melihat peluang investasi,” kata Ammann.
Bank Pembangunan Korea (Korea Development Bank) memiliki 17% saham GM Korea, sementara GM memiliki 77% dan mitranya dari China, SAIC Motor Corp, memegang 6% saham.
Pejabat Korea Development Bank mengatakan GM menolak permintaan audit.
“Ada beberapa isu yang harus diselesaikan untuk mencari tahu cara membantu perusahaan, contohnya audit pemegang saham. Namun, GM tidak mendengarkan kami,” kata pejabat tersebut yang meminta tidak disebutkan namanya.
(prm) Next Article Presiden Korea Selatan Sesalkan Penutupan Pabrik GM
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular