PT Patna Resmi Ditunjuk Sebagai Pengelola KEK Arun

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 February 2018 16:55
Lembaga Manajemen Aset Negara menunjuk PT Patna sebagai badan usaha pembangunan dan pengelola KEK Arun.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC  Indonesia –  Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menunjuk PT Patriot Nusantara Aceh (PT Patna) sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Arun (KEK Arun) di Lhoseumawe, Aceh. 

PT Patna sendiri merupakan perusahaan joint venture yang didirikan oleh PT Pupuk Iskandar Muda dan Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh.

Ditunjuknya perusahaan tersebut sebagai pengelola KEK Arun ditandai dengan perjanjian kerjasama kegiatan operasional kilang gas alam cair (LNG) Arun antara LMAN dan PT Patna.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta PT Patna ke depannya berperan aktif dalam mengundang investor ke wilayah tersebut. 

Apalagi, lanjutnya, negara tetangga saat ini sudah mulai mengembangkan wilayah serupa seperti kawasan ekonomi di sepanjang Selat Malaka yaitu PSA Singapore, Iskandar (IRDA), Port Klang, Port Carey dan Port Pelepas. 

“Kami harus lebih menarik dari mereka, seperti pelayanan perizinan investor,” kata Darmin, dikutip dalam siaran pers, Senin (12/2/2018). 

Adapun aktiva kilang LNG Arun telah ditetapkan sebagai bagian dari KEK Arun Lhokseumawe berdasarkan pasal 2 Peraturan Pemerintah 5/2017. 

Secara keseluruhan, luas KEK Arun Lhokseumawe mencapai mencapai 2.622,48 hektare. Rinciannya, kawasan Kilang Arun Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh seluas 1.840,8 hektare, lalu kawasan Dewantara Kabupaten Aceh Utara seluas 582,08 hektare, dan kawasan Jamuan Kabupaten Aceh Utara seluas 199,6 hekatre. 

“KEK Arun Lhokseumawe beruntung, karena lahannya dari awal sudah beres. Ini adalah lahan negara yang kemudian dimasukan untuk dikembangkan menjadi KEK,” jelasnya.

Dalam perjanjian tersebut, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman kerja sama investasi antara PT Pelindo I dengan empat calon investor di KEK Arun Lhokseumawe. Berikut rinciannya:

1. Pelindo I dengan PT Aceh Makmur Bersama. Kerjasama mencakup pembangunan tangka timbun CPO dengan progress 40% dan beroperasi pada Mei 2018. Selanjutnya akan dikembangkan pengolahan turunan CPO di atas lahan seluas hingga 1,95 ha dan diharapkan mulai beroperasi awal 2019.

2. Pelindo I dengan PT Sinergi Tangguh Alam Raya (PT STAR). Kerjasama dengan perusahaan penanaman modal asing ini bergerak di bidang usaha plywood, dengan target pembangunan Juni 2018.

3. Pelindo I dengan PT East Continent Gas Indonesia, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan bidang usaha LPG Pressurised dan pabrik bottling LPG, yang ditargetkan mulai dibangun pada Juni  2018.

4. Pelindo I dengan PT Prosperity Building Material. Penanaman Modal Asing (PMA) yang akan melakukan usaha di bidang logistik pengantongan semen, yang akan mulai dibangun Juni atau September 2018 dan mulai beroperasi awal  2019 
(ray/ray) Next Article Kritik Darmin: Sejak 2005, Target Pajak Tak Pernah Tercapai!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular