
Menteri Susi Minta BUMN Perikanan Tingkatkan Kinerja
Exist In Exist, CNBC Indonesia
12 February 2018 14:46

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kelautan dan Perikananan Susi Pudjiastuti meminta Perum Perikanan Indonesia dan PT Perikanan Nusantara untuk memastikan distribusi produksi ikan dapat merata di seluruh negeri.
Susi menuturkan saat ini terjadi anomali di sektor perikanan di mana beberapa daerah terjadi surplus produksi ikan namun di lokasi lain masih ada yang mengeluh kekurangan bahan baku.
"Ikan sudah banyak. Keluhan, ada orang yang tangkap ikan di Merauke, di Timika, sulit mencari pasar. Sementara di satu sisi, Bitung masih teriak tidak ada bahan baku. Kalau kapal asing tidak boleh jalan, kita tidak punya bahan baku. Something is not right," kata Susi.
Dia meminta agar BUMN di sektor perikanan dapat mengikuti pemerintah yang telah menjalankan berbagai program guna mengakselerasi volume produksi ikan.
"Perusahaan Umum Perikanan Indonesia dan PT Perikanan Nusantara harus betul-betul segera mempercepat akselerasi pergerakan pemerintah dalam hal ini, karena kalau tidak, surplus ikan di timur tidak memberikan manfaat kepada stakeholder perikanan," jelasnya.
Perum Perikanan Indonesia memiliki bisnis pengusahaan dan pelayanan barang/jasa dan pengembangan sistem bisnis perikanan kepada nelayan dan masyarakat perikananan.
Sementara itu, PT Perikanan Nusantara didirikan melalui penggabungan empat BUMN guna mewujudkan kedaulatan pangan di bidang perikanan di Indonesia.
Di sisi lain, Susi juga mendorong agar BUMN dapat melaksanakan usaha industri perikanan nasional yang bersifat perintisan dan strategis antara lain dalam bidang operator logistik meliputi pengadaan, penyimpanan, pengangkutan dan distribusi, serta pengelolaan sentra kelautan dan perikanan terpadu.
Apabila hal ini tidak dilakukan, menurutnya Indonesia akan kembali menjadi negara yang lebih banyak impor seperti dulu.
"Kembalilah kita ke rezim lama. Kapal-kapal China, Thailand, Filipina semua melaut lagi, dan dibawa pulang ikannya. Tidak ada lagi bahan baku, kita harus impor lebih banyak lagi seperti zaman dulu lagi," kata Dia.
(ray/ray) Next Article Susi Pudjiastuti: Jadi Menteri Adalah Keajaiban
Susi menuturkan saat ini terjadi anomali di sektor perikanan di mana beberapa daerah terjadi surplus produksi ikan namun di lokasi lain masih ada yang mengeluh kekurangan bahan baku.
"Ikan sudah banyak. Keluhan, ada orang yang tangkap ikan di Merauke, di Timika, sulit mencari pasar. Sementara di satu sisi, Bitung masih teriak tidak ada bahan baku. Kalau kapal asing tidak boleh jalan, kita tidak punya bahan baku. Something is not right," kata Susi.
"Perusahaan Umum Perikanan Indonesia dan PT Perikanan Nusantara harus betul-betul segera mempercepat akselerasi pergerakan pemerintah dalam hal ini, karena kalau tidak, surplus ikan di timur tidak memberikan manfaat kepada stakeholder perikanan," jelasnya.
Perum Perikanan Indonesia memiliki bisnis pengusahaan dan pelayanan barang/jasa dan pengembangan sistem bisnis perikanan kepada nelayan dan masyarakat perikananan.
Sementara itu, PT Perikanan Nusantara didirikan melalui penggabungan empat BUMN guna mewujudkan kedaulatan pangan di bidang perikanan di Indonesia.
Di sisi lain, Susi juga mendorong agar BUMN dapat melaksanakan usaha industri perikanan nasional yang bersifat perintisan dan strategis antara lain dalam bidang operator logistik meliputi pengadaan, penyimpanan, pengangkutan dan distribusi, serta pengelolaan sentra kelautan dan perikanan terpadu.
Apabila hal ini tidak dilakukan, menurutnya Indonesia akan kembali menjadi negara yang lebih banyak impor seperti dulu.
"Kembalilah kita ke rezim lama. Kapal-kapal China, Thailand, Filipina semua melaut lagi, dan dibawa pulang ikannya. Tidak ada lagi bahan baku, kita harus impor lebih banyak lagi seperti zaman dulu lagi," kata Dia.
(ray/ray) Next Article Susi Pudjiastuti: Jadi Menteri Adalah Keajaiban
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular