Internasional

Kuba Hadapi Tunggakan Utang Komersial Lebih Dari Rp 13,6 T

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
10 February 2018 18:07
Utang tersebut sudah ada sejak tahun 1980-an. Pelunasan utang akan jadi kunci utama bagi kuba menarik investasi asing dalam skala besar.
Foto: Getty Images/CNBC
  • Kreditur berharap memulai negosiasi dengan Kuba tunggakan utang komersial sejak tahun 1980-an lebih dari Rp 13,6 triliun.
  • Melunasi utang adalah kunci utama bagi negara Kuba untuk menarik investasi asing dalam skala besar.
  • Komite kreditur Cuban London Club beri isyarat keseriusan niat mereka dengan menggunakan jasa pengacara berpengaruh asal Amerika Lee Buchheit.
Jakarta, CNBC Indonesia – Sekelompok kreditur ingin Kuba memulai pembicaraan tentang tunggakan utang sejak tahun 1980-an sebanyak lebih dari US$ 1 miliar atau senilai Rp 13,6 triliun. Pelunasan utang tersebut adalah kunci utama untuk menarik investasi asing dalam skala besar.

Komite kreditur Cuban London Club beri isyarat keseriusan niat mereka dengan menggunakan jasa pengacara berpengaruh asal Amerika Lee Buchheit, dari firma hukum Cleary Gottlieb.

Buchheit, yang dikenal berpengalaman dalam restrukturasi utang internasional seperti di Yunani, mengatakan bahwa Kuba “harus membersihkan korupsi” sebelum investor besar mempertimbangkan untuk menaruh uang mereka ke negara kepulauan tersebut.

Julian Adams dari Adelante Asset Management sekaligus kepala lembaga ad hoc London Club Committee dari para investor yang memiliki utang Kuba, mengatakan kreditur lebih memilih penyelesaian dengan negosiasi. Namun, jika hal tersebut tidak terjadi, mereka akan beralih ke pengadilan. Langkah-langkah yang bisa jadi mereka ambil termasuk menyita aset dan menghentikan perdagangan dan pembayaran internasional Kuba.


Adam mengatakan komite tersebut memberikan “penawaran itikad baik” di bulan Januari sebagai salah satu usaha untuk menyelesaikan masalah panjang ini. Penawaran tersebut mencegah Kuba muncul kembali ke pasar modal internasional. Negara tersebut diberi waktu 50 hari dari 5 Februari untuk member tanggapan.

Perwakilan dari pemerintahan Presiden Kuba Raul Castro tidak menanggapi permintaan komentar dari CNBC Internasional.

Kuba menumpuk pinjaman dan utang senilai miliaran dolar di bawah kepemimpinan almarhum Fidel Castro. Meksiko, Kanada, Australia, Perancis, Italia, Jepang dan khususnya bekas Uni Soviet, semuanya meminjamkan jutaan bahkan miliaran dolar ke rezim Castro di tahun 70-an dan 80-an. Utang tersebut menunggak selama empat dekade.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular