Ambisi Masuk 10 Besar, DBS Fokus Kembangkan Layanan Digital

Donald Banjarnahor & gita rossiana, CNBC Indonesia
06 February 2018 11:42
DBS Indonesia fokus mengembangkan layanan digital salah satunya melalui DigiBank dan Algo Lending.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia – Bank DBS Indonesia menargetkan masuk ke dalam jajaran 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dalam lima tahun mendatang melalui pengembangan digital yang dilakukan perusahaan.

Target tersebut cukup ambisius karena entitas ini baru memiliki total aset sebesar Rp 65,42 triliun pada akhir 2017 atau jauh di bawah jajaran 10 bank besar yang rata-rata beraset lebih dari Rp 150 triliun.

“Kami ingin menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, yakni masuk sepuluh besar dari sisi aset dalam lima tahun ke depan. Sementara secara grup, DBS ingin menjadi bank terbaik di dunia pada 2020,” Direktur Utama DBS Indonesia Paulus Sutisna dalam wawancara kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Paulus menjelaskan salah satu inovasi yang dapat mendukung target perseroan antara lain layanan digital bernama Digibank. Layanan ini merupakan produk simpanan sekaligus sistem pembayaran dengan mengandalkan aplikasi smartphone.

“Digibank yang saat ini baru tahap pertama dan akan terus dikembangkan,” ujar jelas dia.

Digibank mengincar nasabah dari kelompok umur milenial di Indonesia. “Ketika diluncurkan pada Agustus 2017, jumlah pembukaan akun melalui Digibank sebanyak 60 per hari. Namun sekarang sudah 600 – 1.000 per hari,” ujarnya.

Paulus mengungkapkan DBS Indonesia juga tengah mengembangkan layanan digital Algo Lending yang mengincar nasabah UMKM yang berbisnis  melalui marketplace, terutama dari sisi penyaluran kredit.

Lebih lanjut, jelas Paulus, DBS Indonesia akan bekerja sama dengan marketplace untuk mendapatkan rekam jejak UMKM yang berpotensi diberikan kredit. Adapun rekam jejak misalnya adalah terkait nilai penjualan dan kualitas usaha.

Selain inovasi di layanan digital, DBS Indonesia juga akan menggenjot bisnis ritel setelah mengakuisisi bisnis ritel PT Bank ANZ Indonesia. Dengan akuisisi ini, DBS akan mengambil alih sekitar 800.000 nasabah kartu kredit  Bank ANZ.

Proses akuisisi yang diumumkan pada 2016 lalu ini diharapkan akan tuntas  pada pertengahan Februari 2018 mendatang.

“Jumlah aset perbankan ritel ANZ yang akan diintegrasikan sekitar Rp 7 triliun atau lebih dari 10% dari aset DBS Indonesia saat ini,” ujarnya.

(ray/ray) Next Article Akuisisi ANZ Tuntas, Aset DBS Bakal Melesat Double Digit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular