Konsumsi Rumah Tangga Loyo di Bawah 5% Selama 2017

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 February 2018 14:17
Konsumsi rumah tangga pada 2017 tumbuh terendah sejak lima tahun terakhir.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi rumah tangga pada 2017 mencatat level terendah sejak lima tahun terakhir. Sepanjang tahun lalu, kontribusi konsumsi rumah tangga hanya sekitar 4,95% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Merinci lebih jauh dari data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2017 tumbuh 4,94%. Kemudian pada kuartal II-2017 4,95%, kuartal III-2017 4,93%, dan kuartal IV-2017 4,97%.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, ada beberapa alasan yang menyebabkan konsumsi rumah tangga tak mampu tumbuh di atas 5%. Salah satunya, yakni kecenderungan kalangan menengah ke atas yang menahan belanja.

“Sejak kuartal II-2017, presentase pendapatan yang ditabung meningkat. Artinya, kalangan menengah ke atas menahan sebagian belanja,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (5/2/2018).

Konsumsi rumah tangga, kata Suhariyanto, memang saat ini menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia. Sumbangsih konsumsi rumah tangga terhadap struktur perekonomian, mencapai 56,13% terhadap PDB.

Suhariyanto bahkan mengakui, rendahnya konsumsi rumah tangga, dengan kontribusi sekitar 4,95% menjadi salah satu penyebab utama realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 hanya mampu tumbuh 5,07%.

“Seluruh komponen harus positif. Makanya Presiden instruksikan, situasi politik dan keamanan harus terjaga. Jadi bisa memberikan kepastian, dan buat investasi bagus,” katanya.

Menurut Suhariyanto, upaya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas politik menjadi kunci untuk menjaga konsumsi rumah tangga pada tahun ini. Dengan demikian, diharapkan peran konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian bisa terlihat.

“Tentu ada syaratnya agar daya beli terus terjaga. Inflasi harus terkendali. Ini tantangan di 2018,” katanya.

Data konsumsi dalam pertumbuhan ekonomi sejak 5 tahun belakangan :
  • 2012: 5,52%
  • 2013: 5,48%
  • 2014: 5,28%
  • 2015: 4,96%
  • 2016: 5,01%

(dru) Next Article Impor Konsumsi & Bahan Baku Naik, Ekonomi RI Bangkit?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular