Harga Jagung Merosot Hingga di Bawah Harga Acuan
Exist in Exist, CNBC Indonesia
04 February 2018 11:47
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Pertanian mencatat harga jagung di beberapa daerah sentra produksi turun di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) menurut data Pusat Informasi Pasar (PIP) per tanggal 2 Februari 2018.
Penurunan harga jagung terjadi di Kabupaten Bireun Rp 3.100 per kg, Gayo Lues Rp 2.900 per Kg, Asahan Rp 2.500 per Kg, Barito Selatan menjadi Rp 2.500 per Kg, Tapin Rp 2.800 per Kg, dan Minahasa Selatan Rp 2.700 per Kg.
“Selain itu, penurunan harga jagung di bawah HAP pun terjadi di kabupaten sentra produksi Sulawesi Selatan, yaitu Bantaeng mencapai Rp 2.900 dan Jeneponto Rp 2.800 per kilogram,” kata Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalab (KTNA) Nasional Winarno Tohir seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (04/02/2018).
Sesuai dengan Permendag Nomor 47/M-DAG/PER/2017 tentang Harga Acuan Pembelian (HAP), harga jagung di petani dengan kadar air 15% seharusnya Rp 3.150 per Kg.
Winarno menilai penurunan harga jagung ini harus segera disikapi agar tidak membuat petani merugi. “Kuncinya Bulog dan semua pihak harus turun membelinya,” ujarnya.Oleh karena itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog agar dapat menyerapnya sesuai HAP.
“Kami juga akan mendorong perusahaan pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) untuk membeli jagung petani,” ungkapnya.
Meskipun terjadi penurunan harga jagung di beberapa daerah tersebut, jelas Agung, harga jagung di beberapa daerah sentra produksi lainnya malah sangat menguntungkan petani atau di atas HAP.
Misalnya di Kabupayen Bima mencapai Rp 4.000 per Kg, Mandailing Natal Rp 3.400 pee Kg, Serdang Bedagai Rp 3.300 per Kg, Ogan Ilir Rp 4.600 per Kg, dan Garut Rp 3.400 per Kg.
(gus/gus) Next Article Peternak Menjerit, Jokowi Minta Harga Pakan Turun ke Rp 4.500
Penurunan harga jagung terjadi di Kabupaten Bireun Rp 3.100 per kg, Gayo Lues Rp 2.900 per Kg, Asahan Rp 2.500 per Kg, Barito Selatan menjadi Rp 2.500 per Kg, Tapin Rp 2.800 per Kg, dan Minahasa Selatan Rp 2.700 per Kg.
Sesuai dengan Permendag Nomor 47/M-DAG/PER/2017 tentang Harga Acuan Pembelian (HAP), harga jagung di petani dengan kadar air 15% seharusnya Rp 3.150 per Kg.
Winarno menilai penurunan harga jagung ini harus segera disikapi agar tidak membuat petani merugi. “Kuncinya Bulog dan semua pihak harus turun membelinya,” ujarnya.Oleh karena itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog agar dapat menyerapnya sesuai HAP.
“Kami juga akan mendorong perusahaan pakan ternak yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) untuk membeli jagung petani,” ungkapnya.
Meskipun terjadi penurunan harga jagung di beberapa daerah tersebut, jelas Agung, harga jagung di beberapa daerah sentra produksi lainnya malah sangat menguntungkan petani atau di atas HAP.
Misalnya di Kabupayen Bima mencapai Rp 4.000 per Kg, Mandailing Natal Rp 3.400 pee Kg, Serdang Bedagai Rp 3.300 per Kg, Ogan Ilir Rp 4.600 per Kg, dan Garut Rp 3.400 per Kg.
(gus/gus) Next Article Peternak Menjerit, Jokowi Minta Harga Pakan Turun ke Rp 4.500
Most Popular