Ini Pertimbangan Pengusaha Putuskan Negara Tujuan Ekspor

Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
02 February 2018 08:53
Sejumlah kendala, baik dari perizinan dan bea masuk diperhitungkan oleh pengusahaa saat mengekspor barang.
Foto: Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia –  Kalangan pelaku usaha menilai banyak hal yang menjadi pertimbangan saat akan membuka pasar ekspor baru. Sejumlah kendala, baik dari perizinan dan bea masuk diperhitungkan oleh pengusahaa saat mengekspor barang.

Hal tersebut disampaikan Komisaris Utama PT Indofood CBP Tbk (ICBP) Franky Welirang merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyampaikan kekecewaannya akan ekspor Indonesia yang masih belum sesuai harapan.

Franky menjelaskan ada empat hal yang menjadi pertimbangan yaitu, negara tujuan, demografi negara tujuan tersebut, tingkat kompetitif produk di negara tujuan, serta faktor-faktor tambahan seperti hubungan diplomatis dengan Indonesia, keberadaan diaspora Indonesia, serta relasi antar bank sentral.

“Kami pengusaha melihat pasar-pasar negara berkembang paling bagus karena masih akan tumbuh (PDB) dan aturannya juga kurang lebih masih sama seperti kita. Kalau negara maju itu capek (aturannya banyak) dan mahal,” kata Franky dalam paparan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Kamis (01/02).

Kemudian, menurut Franky keberadaan diaspora juga menjadi kunci bagi pengusaha untuk memutuskan masuk ke pasar negara tertentu. “Yang penting adalah entrance point di mana kita harus masuk. Masyarakat Indonesia di Amerika itu banyak di mana? Itu namanya etnic market,” kata Franky

Selain pilihan negara, Franky menjelaskan pengusaha tentu juga mempertimbangkan sistem transportasi, pelabuhan, serta sistem pembayaran negara yang dituju. Menurut dia sistem pembayaran kini masih kerap menjadi hambatan. Oleh karena itu, jika Bank Indonesia menjalin kerja sama dengan bank sentral negara tujuan.

Ia juga mengatakan dua hal yang mesti dilakukan pemerintah untuk pengusaha dalam memajukan ekspor. Pertama menyediakan data distributor potensial yang diperbaharui secara berkala. Kedua, menurut Franky, pemerintah melalui Kedutaan Besar Indonesia/Atase Dagang/ITPC menyediakan data satu pintu yang mudah diakses eksportir.
(hps/hps) Next Article Pengusaha Minta Pemerintah Hati-hati Setop Impor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular