Nielsen: Total Belanja Iklan 2017 Capai Rp 145 Triliun
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
01 February 2018 20:15

Jakarta, CNBC Indonesia – Total belanja iklan di Indonesia sepanjang 2017 tercatat Rp 145 triliun atau meningkat sekitar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, berdasarkan riset yang dilakukan Nielsen.
(ray/dru) Next Article Kasihan! Pembeli Meikarta Baru Bisa Dapat Unit Tahun 2027
Pertumbuhan belanja iklan ini dipicu kenaikan tarif (gross rate) iklan di masing-masing media.
Adapun pada tahun lalu, TV menjadi media yang paling banyak dipilih untuk beriklan dengan menguasai 80% pangsa pasar.
Sementara itu, produk yang paling banyak diiklankan adalah fast moving consumer goods (FMCG), di mana untuk produk perawatan pribadi nilai iklan mencapai Rp 24,9 triliun, lalu minuman Rp 21,6 triliun dan makanan Rp 19,1 triliun.
Di luar produk FMCG, nilai iklan kategori telekomunikasi dan digital tercatat Rp 13,3 triliun sementara properti Rp 4,1 triliun, dan rokok Rp 5,4 triliun.
Berdasarkan merek, Meikarta menjadi yang paling banyak beriklan dengan nilai Rp 1,5 triliun, diikuti Traveloka Rp 1,2 triliun, Indomie Rp 981,5 miliar, lalu Vivo Smartphone Rp 823, 5 miliar.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan masuk sebagai salah satu pengiklan terbanyak dengan nilai Rp 702 miliar.
“Untuk sektor properti, belanja iklan dari Meikarta memang belum pernah kita lihat sebelumnya. Selain itu, maraknya pelaku bisnis digital khususnya e-commerce masih terus terjadi terlihat dari terus meningkatnya aktifitas beriklan dari pemain industri e-commerce di media konvensional seperti TV,” jelas Executive Director - Head of Media Business Nielsen Indonesia Hellen Katherina, Kamis (01/02/2018).
Pada tahun ini, belanja ikan diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan tahun politik dan adanya Piala Dunia 2018. Piala Dunia 2010 menghasilkan total belanja iklan Rp 3,1 triliun lalu Piala Dunia 2014 yang berbarengan dengan bulan Ramadhan sebesar Rp 7 triliun.
Adapun pada tahun lalu, TV menjadi media yang paling banyak dipilih untuk beriklan dengan menguasai 80% pangsa pasar.
Di luar produk FMCG, nilai iklan kategori telekomunikasi dan digital tercatat Rp 13,3 triliun sementara properti Rp 4,1 triliun, dan rokok Rp 5,4 triliun.
Berdasarkan merek, Meikarta menjadi yang paling banyak beriklan dengan nilai Rp 1,5 triliun, diikuti Traveloka Rp 1,2 triliun, Indomie Rp 981,5 miliar, lalu Vivo Smartphone Rp 823, 5 miliar.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan masuk sebagai salah satu pengiklan terbanyak dengan nilai Rp 702 miliar.
“Untuk sektor properti, belanja iklan dari Meikarta memang belum pernah kita lihat sebelumnya. Selain itu, maraknya pelaku bisnis digital khususnya e-commerce masih terus terjadi terlihat dari terus meningkatnya aktifitas beriklan dari pemain industri e-commerce di media konvensional seperti TV,” jelas Executive Director - Head of Media Business Nielsen Indonesia Hellen Katherina, Kamis (01/02/2018).
Pada tahun ini, belanja ikan diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan tahun politik dan adanya Piala Dunia 2018. Piala Dunia 2010 menghasilkan total belanja iklan Rp 3,1 triliun lalu Piala Dunia 2014 yang berbarengan dengan bulan Ramadhan sebesar Rp 7 triliun.
(ray/dru) Next Article Kasihan! Pembeli Meikarta Baru Bisa Dapat Unit Tahun 2027
Most Popular