
Perkembangan Manufaktur China di Januari, Tak Sesuai Harapan
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
31 January 2018 18:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi operasional sektor manufaktur di China tak sesuai harapan. Pada Rabu (31/1/2018) China melaporkan Purchasing Managers Index™ (PMI™) Manufaktur berada di level 51,3.
Dalam survei yang dilakukan Reuters pada para ekonom, pada bulan Januari 2018 angka PMI Infrastruktur China mencapai 51,5. Angka ini turun tipis dibanding Desember 2017 sebesar 51,6.
PMI diatas 50 mengindikasikan ekspansi, sementara PMI d bawah 50 menandakan penyusutan.
Para ekonom memperkirakan perekonomian China akan menurun di tahun 2018 setelah tak terduga ekonomi China tumbuh kuat di tahun 2017 setelah pemerintah menindak tegas industri yang mencemari lingkungan dan memiliki level utang yang tinggi.
Ukuran PMI China fokus pada perusahaan besar dan badan usaha miliki negara, sementara alat interpretasi lain dari Caixin dan IHS Markit fokus pada usaha kecil dan menengah, yang datanya dijadwalkan akan rilis Kamis (1/2/2018).
Meskipun begitu, pertumbuhan industri jasa China naik dengan PMI non-manufaktor yang meningkat ke posisi 55,3 dari 55 di bulan Desember, mencerminkan transisi ke arah konsumsi dan jasa di negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
(roy/roy) Next Article 61 Tewas dan 356 Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir di China
Dalam survei yang dilakukan Reuters pada para ekonom, pada bulan Januari 2018 angka PMI Infrastruktur China mencapai 51,5. Angka ini turun tipis dibanding Desember 2017 sebesar 51,6.
PMI diatas 50 mengindikasikan ekspansi, sementara PMI d bawah 50 menandakan penyusutan.
Ukuran PMI China fokus pada perusahaan besar dan badan usaha miliki negara, sementara alat interpretasi lain dari Caixin dan IHS Markit fokus pada usaha kecil dan menengah, yang datanya dijadwalkan akan rilis Kamis (1/2/2018).
Meskipun begitu, pertumbuhan industri jasa China naik dengan PMI non-manufaktor yang meningkat ke posisi 55,3 dari 55 di bulan Desember, mencerminkan transisi ke arah konsumsi dan jasa di negara ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
(roy/roy) Next Article 61 Tewas dan 356 Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir di China
Most Popular