Jokowi Marah, Ini Upaya Mendag Tingkatkan Kinerja

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
31 January 2018 16:40
Jokowi Marah, Ini Upaya Mendag Tingkatkan Kinerja
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali tak segan menumpahkan amarahnya kepada menteri-menteri di Kabinet Kerja. Hari ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang terkena omelan saat Presiden membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan, Rabu (31/01/2018).

Jokowi mengeluhkan kinerja ekspor yang masih kalah dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia. Kepala Negara juga menilai Indonesia Trade Promotion Center yang ada di luar negeri tidak bermanfaat dan sebaiknya ditutup. 

Kemudian, dalam konferensi pers mendag mengakui bukan hal mudah untuk meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri dan luar negeri. Namun, jelas Enggar, kementeriannya telah mempersiapkan strategi jitu untuk meningkatkan kinerja. 

Simak upaya yang akan dilakukan mendag dalam meningkatkan kinerja perdagangan dalam rangka menggenjot perekonomian pada tahun ini.

Mendag Enggartiasto Lukita mengemukakan kunci untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional adalah memperluas perjanjian dagang luar negeri dengan negara-negara mitra.

Adapun, jelasnya, Indonesia sudah lama tidak membuat perjanjian kerja sama dengan negara lain di mana hal ini dinilai sebagai suatu masalah yang perlu segera diselesaikan. 

“Hampir 7-8 tahun kita tidak ada perjanjian dagang apapun. Kunci keberhasilan peningkatan ekspor adalah pada saat kita tanda tangan perjanjian. Kalau tidak, negara itu akan lari ke produk negara yang lebih murah,” katanya.

Tahun ini, pemerintah akan mengejar perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan negara-negara seperti Turki, India, Bangladesh, Pakistan, dan Sri Langka secara bertahap. Selain itu, pemerintah pun akan menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

“RCEP dengan India sudah tinggal buat surat, nanti akan menyusul pendekatan ke China, Australia, dan Selandia Baru. Kami tetap yakin, 2018 ada perjanjian multilateral yang bisa diselesaikan selain bilateral,” jelasnya.

Sementara itu, terkait ancaman kepala negara terhadap ITPC, Mendag mengaku telah merelokasi dua ITPC Lyon (Perancis) ke Istanbul (Turki) dan Copenhagen (Denmark) ke Hanoi (Vietnam). Kemendag juga akan membuka satu lagi IPTC yakni di Shanghai, China.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan saat berbincang dengan CNBC Indonesia mengungkap alasan pemerintah merelokasi kedua ITPC ke Turki dan Vietnam adalah kedua negara tersebut memiliki potensi pasar yang lebih potensial. 

“Kita memang perlu menempatkan perwakilan kita disana. Apalagi Vietnam perdagangannya sudah sangat tinggi sekali,” katanya.

Untuk meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri, mendag menegaskan rencana pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat pada tahun ini tidak akan dilakukan berdasarkan proyek namun melihat kebutuhan masyarakat sehingga tepat guna dalam meningkatkan perekonomian.

“Kami akan lihat kembali pembangunan pasar rakyat. Tidak semua yang diusulkan akan kami setujui tempatnya,” kata Enggartiasto.

Berdasarkan data Kemendag, dalam tiga tahun pemerintahan telah terbangun setidaknya 2.715 pasar rakyat di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun 2017, pasar rakyat yang dibangun mencapai 909 unit.

Adapun pada tahun ini, Kemendag menargetkan membangun 1.592 pasar rakyat baru di berbagai daerah. Namun, Enggartiasto menegaskan, pembangunan pasar rakyat akan tetap mengedepankan aspek kebutuhan masyarakat.


(ray/ray) Next Article Mendag Mana Mendag! Jokowi Kecewa Harga Gula & Beras Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular