Selatan Jawa Jadi Komersil, Sejumlah Bandara Direnovasi

Exist In Exist, CNBC Indonesia
25 January 2018 21:47
Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya, Bandara Wirasaba di Purbalingga, dan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo akan di renovasi.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal AirNav Indonesia akan meningkatkan layanan navigasi penerbangan di jalur selatan Jawa guna mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan terdapat tiga bandara yang menjadi perhatian, antara lain Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya, Bandara Wirasaba di Purbalingga, dan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.

“Di Bandara Wiriadinata kami akan merenovasi tower dan memperbaiki peralatan navigasinya, Bandara Wirasaba  akan dilakukan pengembangan bandara baru berkolaborasi dengan TNI AU, Pemda, pengelola bandar udara, dan rencananya akan mulai beroperasi pada Desember 2019," kata Novie seperti dikutip dari siaran pers AirNav Indonesia, Kamis (25/01/2018).

Sementara itu, lanjutnya, di Bandara New Yogyakarta International Airport pihaknya telah mengalokasikan dana senilai Rp 79,6 Miliar untuk investasi pembangunan Tower beserta peralatan fasilitas pendukungnya.

Novie menjelaskan rute selatan Jawa ini perlu diperhatikan karena selama ini penerbangan di sisi utara Jawa merupakan rute penerbangan domestik terpadat di Indonesia. Kurang lebih sebanyak 4.000 penerbangan setiap bulannya melintasi jalur utara pulau Jawa ini.

“Selama ini rute penerbangan W45, yakni rute yang melayani penerbangan di sepanjang bagian utara pulau Jawa, seperti Jalur penerbangan Jakarta-Surabaya-Bali misalnya yang dilayani melalui rute ini, menjadi rute yang sangat padat,” paparnya.

Melalui konsep flexible used of airspace (FUA) yakni membagi penggunaan ruang udara untuk kepentingan sipil dan militer, lanjutnya, jalur selatan Jawa mulai akan dikembangkan untuk penerbangan komersil.

“Kami akan terus berkolaborasi antara sipil dengan militer untuk bisa memaksimalkan penggunaan ruang udara di selatan Jawa ini. Trial sudah beberapa kali dilakukan dan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Pada tahun ini, AirNav Indonesia menargetkan pendapatan hingga Rp 3,6 triliun. Target ini meningkat dari realisasi pendapatan tahun 2017 yaitu Rp 2,7 triliun.

Secara keseluruhan, pada tahun ini AirNav Indonesia juga memiliki rencana investasi senilai Rp. 2,4 triliun. Nilai ini juga meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp 646 miliar.

(roy/roy) Next Article Bandara Adisutjipto Yogyakarta Kembali Beroperasi Normal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular