Negara dengan Cadangan Devisa Emas Terbanyak di Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral pastinya memiliki cadangan devisa untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Sama halnya di bank sentral negara-negara luar.

Cadangan devisa resmi Indonesia (Indonesian official reserve assets) merupakan aset eksternal yang dapat langsung tersedia bagi dan berada di bawah kontrol Bank Indonesia selaku otoritas moneter untuk membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran.

Simpanan ini merupakan aset  bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro, atau yen  dan digunakan untuk menjamin kewajibannya  yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank  yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah  atau lembaga keuangan.

Dalam pengelolaan aset di dalam Cadangan Devisa, BI melakukan diversifikasi jenis simpanan. Tak hanya dalam dolar, euro, atau yen, BI juga menyimpan emas dalam cadangan devisanya.

Dalam laporan keuangan tahunan BI 2016 kemarin, dijelaskan emas adalah bagian dari cadangan devisa yang ditujukan antara lain sebagai penyangga likuiditas dalam mendukung pelaksanaan kebijakan moneter dan atau pemenuhan kewajiban dalam valuta asing.

Emas yang dimiliki Bank Indonesia terdiri dari emas batangan dan hak kontraktual atas emas batangan.

"Pada saat perolehan, emas diukur berdasarkan biaya perolehan. Pada tanggal pelaporan, saldo emas diukur berdasarkan nilai wajar yaitu harga emas yang tersedia di pasar London, yang dihitung ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir periode pelaporan," demikian penjelasan BI seperti dikutip, Rabu (24/1/2018).

BI mencatat cadangan devisa di akhir Desember 2017 tercatat US$ 130,19 miliar. Berapa jumlah emasnya?

Melansir dari World Gold Council, berikut jumlah 10 negara yang bank sentralnya memiliki cadangan emas terbanyak posisi Desember 2017.

1. Amerika Serikat : 8.133,5 Ton (74,9% dari total Cadangan Devisa)
2. Jerman : 3.373,6 Ton (68,9% dari total Cadangan Devisa)
3. Italia : 2.451,8 Ton (67,3% dari total Cadangan Devisa)
4. Perancis : 2.435,9 Ton (64,9% dari total Cadangan Devisa)
5. China : 1.842,6 Ton (2,3% dari total Cadangan Devisa)
6. Rusia : 1.801,2 Ton (17,3% dari total Cadangan Devisa)
7. Swiss : 1.040 Ton (5,3% dari total Cadangan Devisa)
8. Jepang : 765,22 Ton (2,5% dari total Cadangan Devisa)
9. Belanda : 612,45 Ton (66,3% dari total Cadangan Devisa)
10. India : 557,79 Ton (5,7% dari total Cadangan Devisa)

   38. Indonesia : 80.56 Ton (2,5% dari total Cadangan Devisa)




(dru) Next Article Daftar Negara dengan Cadangan Emas Fantastis, Yuk Simak!