Garuda Incar Pendapatan 2018 Naik 12% Menjadi Rp 48,6 T

Raydion Subiantoro & Exist In Exist, CNBC Indonesia
23 January 2018 16:08
Garuda Indonesia menargetkan pendapatan Rp 48,6 triliun pada tahun ini atau naik 12% dibandingkan dengan tahun lalu.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan pendapatan tahun ini mencapai US$ 3,6 miliar (Rp 48,6 triliun) atau naik 12% dibandingkan dengan realisasi pendapatan 2017 yakni US$ 3,2 miliar (Rp 43,2 triliun).

Selain dari penerbangan Garuda Indonesia, kontribusi pendapatan juga berasal dari anak usaha yakni PT Citilink Indonesia, PT GMF AeroAsia Tbk, PT Aero Wisata, PT Sabre Travel Network Indonesia, PT Aero Systems Indonesia, PT Gapura Angkasa dan Garuda Indonesia Holiday France.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengatakan salah satu upaya meningkatkan pendapatan adalah dengan memaksimalkan kinerja setiap rute penerbangan, baik itu domestik maupun internasional.

“Kami selalu melakukan review terhadap rute-rute. Rute luar negeri pada tahun lalu memberikan hasil bagus, meningkat luar biasa. Kami juga mencanangkan program quick  win yakni meningkatkan penjualan (tiket) dari channel kami," jelasnya, Selasa (23/01/2018).

Adapun, lanjut Helmi, Garuda Indonesia juga tengah melakukan efisiensi di seluruh sektor termasuk biaya operasional penerbangan. 

“Indikator industri ini menjaga cost per SK (seat per kilometres). Tahun ini diharapkan bisa membaik menjadi US$ 6,1 dari tahun lalu US$ 6,2. Pada 2020, berharap dapat menjadi US$ 5,5,” jelasnya, Selasa (23/01/2018).

Dia menuturkan saat ini Garuda Indonesia memang masih mengalami kerugian, namun melalui strategi bisnis jangka panjang perseroan menargetkan keuntungan US$ 170 juta (Rp 2,29 triliun) pada 2020 seiring dengan efisiensi yang dilakukan. 

(ray/ray) Next Article Terbaru! Ini Ada Penampakan 'Bandara Garuda' di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular