
Risiko dan Tantangan Indonesia 2018 Menurut Regulator Ekonomi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 January 2018 12:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan dan Otoritas Jasa Keuangan sepakat menetapkan, stabilitas sistem keuangan domestik pada kuartal IV-2017 dalam kondisi normal. Kondisi baik ini diharapkan menjaga momentum pertumbuhan di 2018.
Demikian hasil rapat koordinasi perdana KSSK dalam rangka pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua KSSK optimis, kondisi stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan nasional tetap terkendali.
“Dalam rangka mendukung momentum pertumbuhan perekonomian nasional dengan ditopang resiliensi perekonomian yang kian membaik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di gedung Kementerian Keuangan, Selasa (23/1/2018).
Berikut pertimbangan yang membuat KSSK optimis momentum pertumbuhan ekonomi tahun ini tetap terjaga :
“Jadi dari sisi fiskal supportive, moneter, makroprudensial juga supportive,” kata Sri Mulyani.
Adapun risiko dan tantangan yang menjadi perhatian KSSK tahun ini tetap berada dari eksternal dan domestik. Berikut poin pentingnya :
Risiko dan Tantangan Eksternal
(dru) Next Article Awal Tahun, BI-OJK Kompakan Potong Tumpeng
Demikian hasil rapat koordinasi perdana KSSK dalam rangka pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua KSSK optimis, kondisi stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan nasional tetap terkendali.
“Dalam rangka mendukung momentum pertumbuhan perekonomian nasional dengan ditopang resiliensi perekonomian yang kian membaik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di gedung Kementerian Keuangan, Selasa (23/1/2018).
- Tingkat inflasi yang rendah dan sesuai target
- Neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat
- Aliran masuk modal asing yang stabil
- Nilai tukar rupiah yang terjaga
- Cadangan devisa yang menguat
- Defisit anggaran dan defisit primary balance yang lebih rendah dari APBN-P 2017
- Kinerja perbankan dan pasar modal yang baik
- Tren performa SBN yang positif
- Kecukupan dana penjaminan simpanan
- Persepsi investor yang positif terhadap prospek perekonomian Indonesia ke depan.
“Jadi dari sisi fiskal supportive, moneter, makroprudensial juga supportive,” kata Sri Mulyani.
Adapun risiko dan tantangan yang menjadi perhatian KSSK tahun ini tetap berada dari eksternal dan domestik. Berikut poin pentingnya :
Risiko dan Tantangan Eksternal
- Rencana lanjutan kenaikan Fed Fund Rate dan normalisasi neraca bank sentral AS
- Normalisasi moneter negara maju
- Moderasi pertumbuhan (rebalancing) ekonomi China
- Dinamika konflik geopolitik
- Dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap inflasi atau subsidi
- Aliran dana non-residen pada pasar keuangn
- Tingkat permintaan kredit yang belum sepenuhnya pulih
- Persepsi pasar terhadap kondisi politik menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019
- Serta perkembangan mata uang virtual termasuk bitcoin
(dru) Next Article Awal Tahun, BI-OJK Kompakan Potong Tumpeng
Most Popular