
Asosiasi Targetkan Produksi Biodiesel 3,5 Juta Kiloliter
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
22 January 2018 20:24

Jakarta, CNBC Indonesia- Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menargetkan produksi biodiesel sebesar 3,5 juta kiloliter pada tahun 2018.
Jumlah tersebut, disampaikan Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, didapat dari perkiraan konsumsi biodiesel dalam negeri sepanjang tahun. Untuk ekspor sendiri, mereka perkirakan tahun ini masih akan rendah.
“Untuk dalam negeri campuran biodiesel sebesar 20% (B20) utamanya masih untuk solar subisidi sekitar 3 juta KL. Selain itu untuk uji coba di kereta api sebesar 200-300 ribu KL per tahun,” kata Paulus di kantor Aprobi, Senin (22/1/2018).
Terlepas dari itu, Aprobi melihat potensi penyerapan biodiesel di sektor tambang sebesar 1 juta KL per tahun. Namun penerapannya diperkirakan belum bisa diterapkan pada tahun ini. “Ada juga untuk avtur. Saat ini sudah ada produsen yang bisa produksi, namun aturan sedang digarap oleh Kementerian ESDM dan juga Kementerian Perhubungan,” kata Paulus.
Diketahui, berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, penggunaan campuran BBN ke BBM sebesar 20% hanya mencapai 3,2 juta KL sepanjang tahun 2017.Tahun depan, dengan kemungkinan produksi hanya sebesar 3,5 juta KL dari Aprobi, Ditjen EBTKE menargetkan penggunaan BBN untuk BBM bisa menjadi 5,7 juta KL.
Aprobi sendiri mengaku industri sebenarnya memiliki kemampuan untuk memproduksi sekitar 12 juta KL per tahun. Namun memang, hingga sekarang baru sekitar 3,5 juta KL yang dipastikan dapat menyerap.
(gus/gus) Next Article Eskpor Biodiesel ke China Terbentur Harga
Jumlah tersebut, disampaikan Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, didapat dari perkiraan konsumsi biodiesel dalam negeri sepanjang tahun. Untuk ekspor sendiri, mereka perkirakan tahun ini masih akan rendah.
“Untuk dalam negeri campuran biodiesel sebesar 20% (B20) utamanya masih untuk solar subisidi sekitar 3 juta KL. Selain itu untuk uji coba di kereta api sebesar 200-300 ribu KL per tahun,” kata Paulus di kantor Aprobi, Senin (22/1/2018).
Diketahui, berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, penggunaan campuran BBN ke BBM sebesar 20% hanya mencapai 3,2 juta KL sepanjang tahun 2017.Tahun depan, dengan kemungkinan produksi hanya sebesar 3,5 juta KL dari Aprobi, Ditjen EBTKE menargetkan penggunaan BBN untuk BBM bisa menjadi 5,7 juta KL.
Aprobi sendiri mengaku industri sebenarnya memiliki kemampuan untuk memproduksi sekitar 12 juta KL per tahun. Namun memang, hingga sekarang baru sekitar 3,5 juta KL yang dipastikan dapat menyerap.
(gus/gus) Next Article Eskpor Biodiesel ke China Terbentur Harga
Most Popular