Ini Upaya Menhub Urai Macet Parah di Tol Jakarta - Cikampek

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
21 January 2018 19:20
Menteri Perhubungan akan mengurai kemacetan di tol Jakarta - Cikampek melalui sejumlah peraturan baru.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah peraturan baru akan diterapkan dalam dua minggu ke depan guna mengurai kemacetan parah di ruas tol Jakarta – Cikampek.

Peraturan tersebut adalah pelarangan truk untuk masuk tol pada pukul 06.00 – 09.00 WIB, penerapan metode ganjil-genap khusus truk, dan optimalisasi jalur. Upaya-upaya ini diantaranya guna memangkas waktu tempuh Jakarta – Bandung yang sekarang mencapai 5 jam menjadi 3 jam.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pelarangan truk masuk tol pada waktu tertentu salah satunya dilatarbelakangi karena cukup banyak kendaraan yang membawa angkutan berlebih (overload).

"Dari 4-5 kendaraan yang kami tes tadi, tidak ada yang memenuhi ketentuan, semuanya overload. Bahkan beban muatannya melampaui dua kali lipat sehingga kecepatan jalan menjadi kurang dari 40km/jam," ujar Budi usai meninjau pemberlakuan alat timbang portabel di titik KM 18A ruas tol Jakarta-Cikampek serta gerbang tol Cikarang Utama, Minggu (21/1/2018).

Selain pembatasan waktu, Kemenhub bekerja sama dengan Jasa Marga dan Polantas akan mengoptimalkan jalur tol, yakni bus di Jalur I, lalu truk di Jalur II, dan dua jalur sisa untuk kendaraan roda empat.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat juga akan melakukan uji coba metode ganjil genap untuk angkutan barang masuk ke jalan tol, sehingga truk dengan plat yang tidak sesuai hanya bisa masuk melalui pintu tol tertentu.

Data Jasamarga mencatat jumlah kendaraan yang melintasi ruas tol Jakarta-Cikampek mencapai 500.000 kendaraan/hari dengan 20 persennya berupa truk angkutan barang."Sebanyak 76% dari angkutan barang ini overload, sehingga mengakibatkan sering terjadinya patah as, mereka buka bengkel di pinggir jalan. Pada akhirnya ini membuat infrastruktur jalan rusak, bottleneck, antrian panjang, dan kecelakaan," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk. Desi Arryani dalam kesempatan yang sama.

Kerugian yang diderita pemerintah akibat overload setiap tahunnya mencapai Rp 30 triliun untuk jalan tol dan jalan nasional, sementara anggaran perawatan jalan nasional sendiri hanya mencapai Rp 18 triliun.
(ray/ray) Next Article Tol Jagorawi & Jakarta-Tangerang Kena Aturan Ganjil-Genap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular