Internasional

Hindari Shutdown, Kongres AS Sepakati Anggaran

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 January 2018 13:05
Kongres AS meloloskan anggaran belanja jangka pendek untuk menghindari penutupan (shutdown) pemerintahan.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Kongres Amerika Serikat (AS) meloloskan anggaran belanja jangka pendek pada menit-menit terakhir Kamis (18/1/2018) malam untuk menghindari tak berjalannya pemerintahan (Shutdown). RUU tersebut kemudian dikirim ke Senat dan akan menghadapi rintangan yang lebih besar sebelum sampai di meja Presiden Donald Trump.

Senat membutuhkan 60 suara yang menyatakan persetujuan untuk meloloskan anggaran belanja jangka pendek tersebut. Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri karena paling tidak empat senator dari partai Republik mengatakan akan menentang anggaran tersebut, sedangkan semakin banyak dari partai Demokrat yang berkomitmen untuk menentangnya.

Sebagian besar pimpinan partai Republik, harus menjaga setiap anggotanya di garis yang sama agar menyetujui anggaran belanja jangka pendek dari batasan 230 menjadi 197. Dengan partai Demokrat menaikkan barisan yang hampir seragam untuk menentang langkah tersebut, anggota dewan dari partai Republik berhasil menghapuskan anggaran yang akan membiayai pemerintah dari 16 Februari 2018.

Sebanyak 11 anggota dewan dari republik menolak anggaran, sementara enam anggota dari Demokrat mendukungnya. Beberapa anggota dewan yang konservatif Kamis pagi mengancam akan menentang anggaran belanja jangka pendek.


Pada hari Kamis pagi, kelompok konservatif Freedom Caucus mengatakan sebagian besar anggotanya akan mendukung anggaran setelah Mark Meadows membuat kesepakatan dengan pimpinan Republik, memperkuat dukungan untuk partai Republik.Meadow juga dikabarkan berbicara dengan Trump mengenai pentingnya mencapai kesepakatan sebelum bertemu dengan pimpinan partai Republik.

Perjalanan anggaran tersebut di Senat nampaknya lebih berbahaya. Sebelumnya pada hari Kamis, dua senator pembantu Demokrat mengatakan kepada CNBC bahwa partai Demokrat memiliki hak suara untuk menghalangi anggaran dari DPR.

Setelah senator partai Demokrat bergabung dengan partai Republik dalam pemilihan suara untuk melanjutkan anggaran pada Kamis malam, prosesnya terhenti karena anggota dewan dihadapkan pada kemungkinan kegagalan rencana.

Pemimpin Senat Minoritas Chuck Schumer ingin menahan pengambilan suara pada Kamis malam, tapi pihak Republik tampaknya ingin menahan sampai mendekati tenggat waktu hari Jumat (19/1/2018) untuk memberi tekanan lebih ke pihak Demokrat.

Di lantai senat Kamis malam, Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell mengatakan bahwa Demokrat mencoba untuk menahan “penyanderaan” negara karena “masalah yang tidak akan segera terjadi”. Schumer, menanggapi dengan mengutuk “kekacauan mutlak” di sisi republik.

Ia pun berargumen tentang anggaran yang memperpanjang pendanaan hanya untuk beberapa hari, bukannya satu bulan, untuk memberi anggota dewan waktu lebih mendiskusikan rencana jangka panjang.

Belakangan ini, Demokrat mengancam untuk menentang anggaran belanja sementara lainnya dan mencela kurangnya pergerakan di paket bipartisan untuk melindungi ratusan dari ribuan imigran yang tidak terdaftar.

Sebelumnya pada hari Kamis, Pemimpin minoritas Nancy Pelosi mengumumkan bahwa kelompoknya akan menentang anggaran tersebut dan menyebutnya sebagai “ide buruk” dan “kesalahan”. Sementara itu, Trump mendukung rencana pendanaan jangka pendek tersebut.

Gedung Putih mengklarifikasi dukungan Trump setelah cuitan dari presiden di pagi hari menambah kekisruhan pada rencana partai Republik untuk mencegah Shutdown.

Sebelumnya di hari yang sama, Trump dan Ketua Kongres Paul Ryan berusaha untuk menaruh beban ke Senat Demokrat untuk menghindari penutupan pemerintahan. “Semuanya tergantung pada Demokrat” untuk membuat pemerintahan tetap berjalan, kata Trump.

Ryan melanjutkan rentetean serangan setelah Kongres meloloskan anggaran tersebut.“Senator Schumer, jangan tutup pemerintah federal,” kata partai Republik Winconsin.

Anggota Demokrat yang menghadapi politik paling berisiko dalam pemungutan suara adalah mereka yang menginginkan pemilihan ulang di negara bagian tempat Trump menang tahun ini, termasuk Claire McCaskill dari Missouri, Heidi Heitkamp dari Dakota Utara, Joe Manchin dari Virginia Barat dan Joe Donelly dari Indiana.

Jika penutupan (shutdown) muncul, McConnell berniat untuk menahan sesi Senat selama akhir pekan dan memaksa Demokrat untuk menghadapi rentetan pemerolehan suara yang sulit, menurut laporan dari Politico dan NBC News. 
(roy/roy) Next Article Trump Fokuskan Anggaran untuk Perbaiki Infrastruktur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular