
BNI Siap Akuisisi Bank, Asuransi, dan Modal Ventura
gita rossiana, CNBC Indonesia
17 January 2018 18:38

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana untuk mengakusisi bank, asuransi ,dan modal ventura. Perseroan saat ini sudah memiliki perusahaan asuransi jiwa, sekuritas, aset manajemen, multifinance dan bank syariah.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 3 triliun untuk akuisisi dan suntikan modal kepada anak usaha yang sudah ada.
“Dari tahun lalu kami sudah mengalokasikan dana Rp 3 triliun untuk akuisisi dan suntik anak usaha, tapi realisasinya hanya Rp 1,3 triliun. Di 2018 ini, kami mau lihat kesempatan mana dulu yang ada,” ujar dia dalam acara pemaparan kinerja BNI 2017 di Gedung BNI 46, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Dia mengungkapkan, rencana anorganik ini sebenarnya sudah disiapkan sejak tahun lalu. Namun memang, untuk mengakuisisi bank ataupun perusahaan asuransi tidaklah mudah, karena banyak hal yang harus diperhatikan.
“Kalau mau akuisisi harus dilihat dari besarnya aset, apakah bisnisnya melengkapi core bisnis, dan lalu kami juga harus melihat bagaimana pricing-nya seperti apa. Kalau belinya mahal, nanti investor pasti tanya,” ucap dia.
Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menambahkan, sampai akhir 2017, kontribusi lima anak usaha BNI, yakni PT.BNI Syariah, PT BNI Life, PT BNI Multifinane, PT BNI Sekuritas dan PT BNI Asset Management mencapai 9,8% terhadap total laba konsolidasi BNI.
Sementara pada 2018, pihaknya menargetkan kontribusi laba anak usaha sebesar 10,2%. Menurut Rico, angka 10,2% tersebut belum memperhitungkan sumber dari anak usaha baru yang akan diakuisisi.
Lebih lanjut, sejak awal 2018, pihaknya memang berencana melakukan kegiatan anorganik. Hal ini terlilhat dari injeksi modal Rp 1 triliun yang diberikan kepada BNI Syariah.
“Pada awal tahun pula kami mengakukisisi aset manajemen dan kami terus melihat peluang beberapa anak usaha lain seperti bank, asuransi dan modal ventura,” jelas dia.
Semester II-2018, BNI akan Terbitkan Convertible Bond Rp 2 Triliun
BNI juga berencana mengeluarkan surat utang yang bisa dikonversi (convertible bond) senilai Rp 2 triliun pada semester II-2018 mendatang. Penerbitan surat utang tersebut merupakan bagian dari pemenuhan kewajiban Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Achmad Baiquni menjelaskan, pihaknya mengantisipasi nilai convertible bond yang diterbitkan hingga Rp 2 triliun.
“Ada rencana untuk menerbitkan convertible bond, kami akan lihat timing-nya, dan juga kondisi pasar ada kemungkinan pada semester kedua,” ujar dia.
Rico Rizal Budidarmo menambahkan, penerbitan convertible bond itu bertujuan untuk memenuhi kewajiban OJK. “Selain itu, kami juga menggunakannya apabila ada kebutuhan pendanaan infrastruktur,”ungkap dia.
Sedikit informasi, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 14/POJK.03/2017 mengenai rencana aksi bagi bank sistemik, bank diharuskan mengeluarkan convertible bond sampai akhir 2018.
(dru) Next Article BNI Jadi Bank Pertama Punya 'QR Code' Lewat YAP
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 3 triliun untuk akuisisi dan suntikan modal kepada anak usaha yang sudah ada.
“Dari tahun lalu kami sudah mengalokasikan dana Rp 3 triliun untuk akuisisi dan suntik anak usaha, tapi realisasinya hanya Rp 1,3 triliun. Di 2018 ini, kami mau lihat kesempatan mana dulu yang ada,” ujar dia dalam acara pemaparan kinerja BNI 2017 di Gedung BNI 46, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
“Kalau mau akuisisi harus dilihat dari besarnya aset, apakah bisnisnya melengkapi core bisnis, dan lalu kami juga harus melihat bagaimana pricing-nya seperti apa. Kalau belinya mahal, nanti investor pasti tanya,” ucap dia.
Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menambahkan, sampai akhir 2017, kontribusi lima anak usaha BNI, yakni PT.BNI Syariah, PT BNI Life, PT BNI Multifinane, PT BNI Sekuritas dan PT BNI Asset Management mencapai 9,8% terhadap total laba konsolidasi BNI.
Sementara pada 2018, pihaknya menargetkan kontribusi laba anak usaha sebesar 10,2%. Menurut Rico, angka 10,2% tersebut belum memperhitungkan sumber dari anak usaha baru yang akan diakuisisi.
Lebih lanjut, sejak awal 2018, pihaknya memang berencana melakukan kegiatan anorganik. Hal ini terlilhat dari injeksi modal Rp 1 triliun yang diberikan kepada BNI Syariah.
“Pada awal tahun pula kami mengakukisisi aset manajemen dan kami terus melihat peluang beberapa anak usaha lain seperti bank, asuransi dan modal ventura,” jelas dia.
Semester II-2018, BNI akan Terbitkan Convertible Bond Rp 2 Triliun
BNI juga berencana mengeluarkan surat utang yang bisa dikonversi (convertible bond) senilai Rp 2 triliun pada semester II-2018 mendatang. Penerbitan surat utang tersebut merupakan bagian dari pemenuhan kewajiban Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Achmad Baiquni menjelaskan, pihaknya mengantisipasi nilai convertible bond yang diterbitkan hingga Rp 2 triliun.
“Ada rencana untuk menerbitkan convertible bond, kami akan lihat timing-nya, dan juga kondisi pasar ada kemungkinan pada semester kedua,” ujar dia.
Rico Rizal Budidarmo menambahkan, penerbitan convertible bond itu bertujuan untuk memenuhi kewajiban OJK. “Selain itu, kami juga menggunakannya apabila ada kebutuhan pendanaan infrastruktur,”ungkap dia.
Sedikit informasi, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 14/POJK.03/2017 mengenai rencana aksi bagi bank sistemik, bank diharuskan mengeluarkan convertible bond sampai akhir 2018.
(dru) Next Article BNI Jadi Bank Pertama Punya 'QR Code' Lewat YAP
Most Popular