
Profil Moeldoko, Jenderal TNI Pengganti Teten Masduki di KSP
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
17 January 2018 11:48

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo melantik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) untuk menggantikan Teten Masduki, pada Rabu (17/1/2018).
Siapa sebenarnya Moeldoko dan bagaimana kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo hingga dipercaya menjadi Kepala KSP?
Kedekatan antara Jokowi dan Moeldoko tak perlu diragukan lagi sejak keterlibatannya di proses pernikahan putri bungsi sang presiden. Moeldoko saat itu dipercaya sebagai perwakilan keluarga dalam acara resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Di jagat politik, pria kelahiran 8 Juli 1957 memiliki peran penting dalam menyokong posisi presiden. Sejak pensiun menjadi tentara dan masuk ke dunia politik pada 2016, Moeldoko memutuskan bergabung dengan Partai Hanura yang didirikan oleh koleganya Jenderal TNI (Purn) Wiranto.
Kedua jenderal ini, melalui Hanura, solid menjadi pendukung Jokowi dan pemerintahannya. Saat Oesman Sapta Odang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura, Moeldoko pun masih memegang posisi kunci di kepengurusan partai sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Moeldoko, 60, lahir di desa Pesing di Purwosari, Kediri, Jawa Timur. Ia adalah anak bungsu dari 12 bersaudara hasil pernikahan antara Moestaman dan Masfu’ah. Mengawali perjalanan karier militernya di sekolah militer Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus dengan predikat terbaik tahun 1981.
Sebagai prajurit TNI Angkatan Darat, Moeldoko pernah mengikuti operasi militer seperti Operasi Seroja di Timor-Timur tahun 1984. Ia juga pernah menjabat posisi Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad dan Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
Pada 20 Mei 2013, Moeldoko resmi diangkat sebagai Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) untuk menggantikan Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, yang juga merupakan adik ipar Presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Tak lama setelah pengangkatan tersebut, ia diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima TNI sejak Agustus 2013. Ia disebut sebagai KSAD yang naik jabatan tercepat selama sejarah militer Indonesia. Saat itu, Moeldoko menggantikan posisi Laksamana Agus Suhartono yang sudah menjabat sebagai Panglima TNI sepanjang 2010 sampai 2013.
Pada tahun 2015, Moeldoko purna tugas dari jabatannya dan digantikan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Hari ini, Moeldoko resmi menduduki posisi KSP. Sepanjang kepemimpinan Jokowi, posisi ini pernah dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan dan Teten Masduki.
(gus/gus) Next Article Presiden Reshuffle Kabinet, Berikut Daftar Pejabat yang Baru
Siapa sebenarnya Moeldoko dan bagaimana kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo hingga dipercaya menjadi Kepala KSP?
Kedekatan antara Jokowi dan Moeldoko tak perlu diragukan lagi sejak keterlibatannya di proses pernikahan putri bungsi sang presiden. Moeldoko saat itu dipercaya sebagai perwakilan keluarga dalam acara resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Kedua jenderal ini, melalui Hanura, solid menjadi pendukung Jokowi dan pemerintahannya. Saat Oesman Sapta Odang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura, Moeldoko pun masih memegang posisi kunci di kepengurusan partai sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Moeldoko, 60, lahir di desa Pesing di Purwosari, Kediri, Jawa Timur. Ia adalah anak bungsu dari 12 bersaudara hasil pernikahan antara Moestaman dan Masfu’ah. Mengawali perjalanan karier militernya di sekolah militer Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus dengan predikat terbaik tahun 1981.
Sebagai prajurit TNI Angkatan Darat, Moeldoko pernah mengikuti operasi militer seperti Operasi Seroja di Timor-Timur tahun 1984. Ia juga pernah menjabat posisi Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad dan Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
Pada 20 Mei 2013, Moeldoko resmi diangkat sebagai Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) untuk menggantikan Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, yang juga merupakan adik ipar Presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Tak lama setelah pengangkatan tersebut, ia diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima TNI sejak Agustus 2013. Ia disebut sebagai KSAD yang naik jabatan tercepat selama sejarah militer Indonesia. Saat itu, Moeldoko menggantikan posisi Laksamana Agus Suhartono yang sudah menjabat sebagai Panglima TNI sepanjang 2010 sampai 2013.
Pada tahun 2015, Moeldoko purna tugas dari jabatannya dan digantikan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Hari ini, Moeldoko resmi menduduki posisi KSP. Sepanjang kepemimpinan Jokowi, posisi ini pernah dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan dan Teten Masduki.
(gus/gus) Next Article Presiden Reshuffle Kabinet, Berikut Daftar Pejabat yang Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular