Janji Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit

gita rossiana, CNBC Indonesia
16 January 2018 16:02
Bank-bank besar memprediksi suku bunga kredit akan terus turun pada 2018.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank besar memprediksi suku bunga kredit akan terus turun pada 2018. Namun di satu sisi, bank juga berupaya agar margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tidak turun.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, suku bunga kredit Bank Mandiri memang terus turun. Akan tetapi, hal tersebut juga diimbangi oleh biaya dana yang menurun.

"Harusnya NIM stabil lah, kecuali kalau tiba-tiba Fed Fund Rate naik sampai 300 basis poin," ujar dia saat ditemui di acara dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Kementerian Koordinator Bidang PMK tentang Bansos Pangan di Kantor Kemenko PMK, Selasa (16/1/2018).

Sementara itu, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iman Nugroho Soeko mengakui, pihaknya juga terus menurunkan suku bunga kredit. Namun belum semua segmen kredit di BTN memiliki suku bunga di bawah 10% atau satu digit. Hal ini disebabkan oleh tingginya premi risiko dan biaya dana.

Dia menjelaskan, sejauh ini suku bunga kredit rata-rata mencapai 9,9%. Namun nilai tersebut berasal dari penggabungan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi (5%) dan non bersubsidi.

"Kalau hanya untuk kredit non subsidi, rata-ratanya mencapai 10,4%," terang dia.

Selain itu, ada beberapa segmen pula yang memiliki suku bunga kredit di atas 10% seperti kredit konstruksi (kecuali untuk pengembang BUMN yang diberi 9%), KPRuko dan kredit tanpa agunan.

"Premi risiko kredit masih tinggi jika melihat history probability of default dan loss given default sehingga suku bunganya masih di atas 10%," terang dia.

Selain itu, biaya dana di BTN juga masih tinggi. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk menurunkan biaya dana melalui peningkatan CASA."Proses peningkatan CASA memang memerlukan waktu, tidak bisa instan," ucap dia.

Dengan suku bunga kredit tersebut, perseroan masih bisa menjaga margin bunga bersih (net interest margin/NIM) di kisaran 4-4,5%.

"NIM kami tidak bisa turunkan lagi karena relatif sudah rendah dibandingkan bank BUMN lain," ucap dia.

Selanjutnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto mengungkapkan, suku bunga kredit BRI memang terus diturunkan. Hal tersebut berdampak pada NIM perseroan.

"Kami memang mengupayakan NIM turun seiring dengan adanya efisiensi dan penurunan suku bunga kredit," kata dia.
(dru) Next Article Bank Sudah Tancap Gas Salurkan KUR di Awal Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular