international

Penjualan Global Uniqlo Meroket

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 January 2018 14:21
Pertama kalinya dalam sejarah penjualan Uniqlo di internasional kalahkan penjualan di Jepang
Foto: courtesy Uniqlo
  • Pertumbuhan penjualan gerai ritel ini di luar Jepang capai 34%
  • Penjualan tertinggi tercatat di China, Korea, Asia Tenggara, dan Oceania 

Jakarta, CNBC Indonesia- Uniqlo mencatat rekor penjualan tinggi, di mana untuk pertama kalinya angka penjualan diluar Jepang jauh lebih tinggi dari penjualan di Jepang sendiri.

Perusahaan induk Uniqlo, Fast Retailing, mengumumkan pada 11 Januari bahwa pendapatan internasional Uniqlo untuk kuartal terakhir ini tercatat sebesar 258,2 miliar Yen (sekitar US$2,3 miliar). Jumlah tersebut meroket dari pendapatan Uniqlo di Jepang sebesar 257 milyar Yen, menandai tonggak sejarah bagi retailer tersebut.

Dilansir dari qz.com, Uniqlo dikabarkan sudah menjadi favorit di Jepang selama lebih dari satu dekade, namun di luar jepang ia baru difavoritkan. Penjualan internasional baru dilakukan selama lima tahun terakhir, di mana perusahaan ini secara tajam melakukan perluasan penjualan ke seluruh dunia dengan tujuan  menjadi perusahaan pembuat pakaian terbesar di dunia. 

Walau masih berada di belakang H&M dan Zara dalam penjualannya, pertumbuhannya cukup pesat. Pertumbuhan penjualan di kuartal terakhir ini adalah 31.4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan ini telah sukses dalam penjualan internasional ke seluruh konsumen di Eropa, Asia, dan Amerika Utara di basis fungsionalnya. Toko ini menyediakan sweater wol kasmir dan merino murah, celana jeans dan chino murah, dan beragam kaus kaki serta pakaian dalam.

Produk seperti Heattech-nya dengan lapisan bawah yang hangat dan jaket UltraLight menjadi sangat populer sehingga Uniqlo menjualnya di mesin penjual otomatis di bandara.

Satu tempat dimana perusahaan belum melakukan penjualan dengan cukup baik adalah Amerika Serikat. Toko pertama Uniqlo dibuka di New York pada 2006, lalu baru mulai berkembang ke kota lain yakni San Fransisco pada 2012.

Penjualan di kuartal baru-baru ini, bagaimanapun, menandai sebuah perubahan positif, mencatat keuntungan "Setelah menderita kerugian terus-menerus," ujar perusahaan itu, Minggu (15/01/2018).

Sementara itu, Uniqlo berkembang di banyak tempat lain. Di China dan Korea, pakaian termalnya mengalami penjualan besar. Di Asia Tenggara dan Oceania, ia mempunyai konsumen di musim panas sepanjang tahun untuk pakaian-pakaian musim panas. Dan konvoi globalnya terus berlanjut.
(gus/gus) Next Article Tegang! Orang Korea Tak Mau Pakai Uniqlo, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular