
Efek Pilkada, Sampai Pertemuan IMF-WB 2018 Meeting Bagi RI
Prima Wirayani & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 January 2018 09:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Asian Games, dan International Monetery Fund (IMF) - World Bank Annual Meeting diyakini membawa dampak positif bagi ekonomi nasional. Meski demikian, sumbangsih ketiga pagelaran akbar itu terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya sekitar 0,03%.
Asisten Gubernur Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengungkapkan, proyeksi tersebut telah memperhitungkan dampak dari belanja masa kampanye Pilkada, serta dampak dari pagelaran Asian Games dan IMF World Bank Annual Meeting 2018.
“Dalam hitungan kami, (tiga pagelaran akbar tersebut) punya pengaruh ke pertumbuhan bisa menambah sekitar 0,03%,” kata Dody saat berbincang dengan CNBC Indonesia akhir pekan lalu, seperti dikutip Senin (15/12/2018).
Menurut Dody, ketiga pagelaran akbar tersebut akan membawa angin segar bagi kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi. Apalagi dari sisi fiskal, pemerintah telah mengalokasikan sebagian besar belanja tahun ini untuk mendorong konsumsi.
Misalnya, seperti pergeseran sebagian alokasi belanja infrastruktur ke pos belanja barang yang memiliki dampak jangka pendek terhadap perekonomian. Belum lagi, dana bantuan sosial, transfer daerah dan dana desa, serta kebijakan cash for work untuk meningkatkan daya beli kaum menengah kebawah.
Meski demikian, bank sentral mengaku tak yakin, ketiga perhelatan tersebut bisa mendorong lebih jauh tingkat konsumsi rumah tangga. Bahkan dengan kalkulasi yang dilakukan BI, Dody memperkirakan, konsumsi rumah tangga pada tahun ini hanya berada di kisaran 5%,
“Konsumsi di kisaran 5%. Jarang konsumsi melonjak sampai 7%. Tapi sekali kenaikan kecil ke konsumsi, dengan kelipatan bobot yang besar, akan pengaruh ke PDB,” jelasnya.
Selain itu, bukan tidak mungkin sumbangsih salah satu dari tiga pagelaran akbar tersebut tidak teroptimalisasi dengan baik terhadap perekonomian. Maka dari itu, pemerintah pada tahun ini diharapkan tetap membawa ekspektasi positif bagi para pelaku usaha, ditengah tahun politik.
“Saya tidak melihat tahun ini menjadi penghalang, tetapi menjadi pendorong,” ungkap Dody.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memperkirakan, konsumsi rumah tangga pada tahun ini akan relatif stabil. Adapun rangkaian Pilkada, diperkirakan akan memberikan dampak terhadap konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama hingga kuartal kedua tahun ini.
Sementara itu, pesta olahraga Asian Games yang digelar di DKI Jakarta pada pertengahan tahun ini akan berdampak pada konsumsi rumah tangga kuartal tiga. Untuk IMF - World Bank Annual Meeting, diperkirakan memberikan dampak pada konsumsi di kuartal empat.
(dru) Next Article Sedih, Perbaikan Ekonomi RI Tak Secepat yang Diperkirakan
Asisten Gubernur Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengungkapkan, proyeksi tersebut telah memperhitungkan dampak dari belanja masa kampanye Pilkada, serta dampak dari pagelaran Asian Games dan IMF World Bank Annual Meeting 2018.
“Dalam hitungan kami, (tiga pagelaran akbar tersebut) punya pengaruh ke pertumbuhan bisa menambah sekitar 0,03%,” kata Dody saat berbincang dengan CNBC Indonesia akhir pekan lalu, seperti dikutip Senin (15/12/2018).
Misalnya, seperti pergeseran sebagian alokasi belanja infrastruktur ke pos belanja barang yang memiliki dampak jangka pendek terhadap perekonomian. Belum lagi, dana bantuan sosial, transfer daerah dan dana desa, serta kebijakan cash for work untuk meningkatkan daya beli kaum menengah kebawah.
Meski demikian, bank sentral mengaku tak yakin, ketiga perhelatan tersebut bisa mendorong lebih jauh tingkat konsumsi rumah tangga. Bahkan dengan kalkulasi yang dilakukan BI, Dody memperkirakan, konsumsi rumah tangga pada tahun ini hanya berada di kisaran 5%,
“Konsumsi di kisaran 5%. Jarang konsumsi melonjak sampai 7%. Tapi sekali kenaikan kecil ke konsumsi, dengan kelipatan bobot yang besar, akan pengaruh ke PDB,” jelasnya.
Selain itu, bukan tidak mungkin sumbangsih salah satu dari tiga pagelaran akbar tersebut tidak teroptimalisasi dengan baik terhadap perekonomian. Maka dari itu, pemerintah pada tahun ini diharapkan tetap membawa ekspektasi positif bagi para pelaku usaha, ditengah tahun politik.
“Saya tidak melihat tahun ini menjadi penghalang, tetapi menjadi pendorong,” ungkap Dody.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memperkirakan, konsumsi rumah tangga pada tahun ini akan relatif stabil. Adapun rangkaian Pilkada, diperkirakan akan memberikan dampak terhadap konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama hingga kuartal kedua tahun ini.
Sementara itu, pesta olahraga Asian Games yang digelar di DKI Jakarta pada pertengahan tahun ini akan berdampak pada konsumsi rumah tangga kuartal tiga. Untuk IMF - World Bank Annual Meeting, diperkirakan memberikan dampak pada konsumsi di kuartal empat.
(dru) Next Article Sedih, Perbaikan Ekonomi RI Tak Secepat yang Diperkirakan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular