Mendag Enggan Ungkap Nilai Impor Beras

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
12 January 2018 16:58
Mendag enggan mengungkap nilai impor beras karena dapat menimbulkan spekulatif di negara eksportir
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita enggan mengungkap nilai impor 500.000 ton beras yang dilakukan akhir bulan ini.

Dia beralasan apabila nilai impor dibuka ke publik maka menimbulkan spekulasi harga di negara eksportir.

"Saya menghindari bicara nilai karena kalau saya sebut, harganya akan dimainkan di negara eksportir. Yang jelas, tidak pakai APBN dan dijual kembali dengan HET beras medium," jelas Mendag di Kementerian Perdagangan, Jumat (12/01/2018).

Enggar menjamin nilai impor tersebut pasti lebih murah dibandingkan dengan harga jual kembali di pasar dalam negeri.

Beras impor tersebut, lanjutnya, adalah beras khusus yang tidak diproduksi di Indonesia dengan kualitas setara rata-rata jenis medium IR64.

Mendag berharap masyarakat dapat memahami alasan di balik kebutuhan impor ini.

"Ini adalah solusi yang sifatnya temporary untuk mengisi pasar karena ada kelangkaan pasokan. Impor hanya sampai Februari saat mulai masa panen," tambahnya.

Adapun beras ini nantinya akan disalurkan ke seluruh pasar di 25 provinsi yang mengalami inflasi cukup tinggi.
Impor beras dilakukan melalui BUMN yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan menggandeng mitra.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengatakan impor akan dilakukan dari beberapa negara.

"Yang saya tahu dari berbagai negara, mungkin Pak Menteri ga hafal semuanya. Ada Pakistan, Myanmar, Vietnam, Thailand. Jenisnya ada Jasmine, dan beberapa beras lain, yang penting kepecahannya maksimum 5%," jelasnya.
(ray/ray) Next Article Bulog Punya 1,4 Juta Ton Beras, Bawang Menipis, Jagung Kosong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular