
Indonesia Impor 500.000 Ton Beras dari Vietnam dan Thailand
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
11 January 2018 20:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memutuskan impor beras sebanyak 500.000 ton dari Vietnam dan Thailand, untuk menurunkan harga komoditas pangan itu di pasar nasional.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan hal tersebut malam ini setelah mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Pengusara Ritel Indonesia (APRINDO) dan para penyalur beras di Kementerian Perdagangan.
"Saya tidak mau ambil risiko kekurangan pasokan, jadi saya mengambil keputusan untuk impor beras. Impor beras khusus sebanyak total 500.000 ton dari Vietnam dan Thailand," jelas Mendag.
(ray/ray) Next Article Bulog Punya 1,4 Juta Ton Beras, Bawang Menipis, Jagung Kosong
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan hal tersebut malam ini setelah mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Pengusara Ritel Indonesia (APRINDO) dan para penyalur beras di Kementerian Perdagangan.
"Saya tidak mau ambil risiko kekurangan pasokan, jadi saya mengambil keputusan untuk impor beras. Impor beras khusus sebanyak total 500.000 ton dari Vietnam dan Thailand," jelas Mendag.
Setelah impor dilakukan, lanjut Mendag, pedagang beras wajib menjual beras sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), di mana untuk beras medium adalah sebesar Rp 9.450 per kilogram (kg).
"Saya pastikan beras impor masuk di akhir Januari," kata Mendag.
Dia menjelaskan, beras yang diimpor adalah jenis khusus sesuai dengan Permendag 01 Tahun 2018.
"Saya tidak peduli harganya berapa, nanti kami jual dengan harga HET medium. Yang mengimpor PPI (PT Perusahaan Perdagangan Indonesia), bisa dengan mitranya," tambah Mendag.
"Saya pastikan beras impor masuk di akhir Januari," kata Mendag.
Dia menjelaskan, beras yang diimpor adalah jenis khusus sesuai dengan Permendag 01 Tahun 2018.
"Saya tidak peduli harganya berapa, nanti kami jual dengan harga HET medium. Yang mengimpor PPI (PT Perusahaan Perdagangan Indonesia), bisa dengan mitranya," tambah Mendag.
(ray/ray) Next Article Bulog Punya 1,4 Juta Ton Beras, Bawang Menipis, Jagung Kosong
Most Popular