Tips Aman Liburan Akhir Tahun, Siapkan Pondasi Keuangan yang Kuat

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Jumat, 05/12/2025 16:40 WIB
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir tahun, kebutuhan rumah tangga biasanya ikut naik. Ada persiapan liburan, biaya sekolah anak, hingga berbagai pengeluaran tak terduga.

Bagi banyak perempuan yang memegang peran sebagai pengatur keuangan keluarga, periode ini bisa terasa menantang. Bukan hanya soal memastikan kebutuhan harian terpenuhi, tetapi juga menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.

Melihat kondisi ini, Perencana Keuangan Profesional Rista Zwestika, merangkum tips sederhana namun relevan agar masyarakat, khususnya perempuan, lebih siap menghadapi tekanan finansial dan terhindar dari risiko pinjaman ilegal yang masih banyak memakan korban perempuan.


Menurut Rista, pengelolaan keuangan bukan hanya soal mencatat pengeluaran. "Ini soal disiplin, prioritas, dan kesiapan menghadapi hal-hal yang tidak terduga," jelasnya.

Dalam edukasi finansialnya, Rista sering menemukan masalah utama perempuan, yakni tidak punya rencana keuangan yang jelas, mencampur uang pribadi dengan uang usaha/keluarga, belanja emosional, hingga ketergantungan pada satu sumber penghasilan.

Lantas, langkah mudah apa saja yang harus dilakukan?

1. Susun Anggaran Secara Jujur dan Realistis

Mulailah dengan memahami arus kas: berapa sebenarnya pemasukan dan ke mana pengeluaran selama ini berjalan. Di periode akhir tahun, pengeluaran seringkali meningkat tanpa disadari, mulai dari membeli hadiah, liburan, atau acara keluarga.

Dengan membuat anggaran bulanan yang memisahkan kategori wajib, butuh, dan ingin, kebocoran finansial bisa lebih mudah terlihat. Tips dari Rista, selalu tempatkan tabungan dan investasi sebagai "pengeluaran wajib", bukan sisa.

2. Kelola Utang dengan Bijak, Bukan Sekedar Membayar

Utang merupakan bagian dari manajemen finansial, namun penting untuk mengenali perbedaan antara utang konsumtif dan produktif. Rista menekankan pentingnya membedakan utang produktif dan utang konsumtif.
Strateginya adalah dengan menghindari utang baru, mengupayakan tambahan pemasukan bila kondisi tidak memungkinkan, dan melunasi utang satu per satu, mulai dari pokok terkecil agar progress terasa.

Langkah ini sejalan dengan edukasi Rista yang menunjukkan betapa cepatnya utang konsumtif membuat kondisi finansial goyah, terutama bagi perempuan yang memikul beban rumah tangga.

3. Simpan Dana Darurat di Instrumen Likuid

Dana darurat berfungsi sebagai tameng perlindungan ketika kondisi tak terduga terjadi. Besarannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing: enam kali penghasilan bulanan bagi yang lajang, sembilan kali bagi yang menikah, dan dua belas kali untuk keluarga dengan anak.

Rista merekomendasikan untuk menyimpan dana darurat di instrumen likuid seperti tabungan, deposito, logam mulia, atau reksa dana pasar uang agar mudah digunakan saat dibutuhkan.

4. Lindungi Diri dengan Asuransi

Akhir tahun juga waktu yang pas untuk mengevaluasi perlindungan diri dan keluarga. Rista menyarankan fokus pada tiga jenis asuransi utama: kesehatan, penyakit kritis, dan jiwa.

Hal ini agar risiko besar seperti biaya medis dan situasi tak terduga sehingga hilangnya pemasukan tidak langsung mengganggu stabilitas keuangan rumah tangga.

Waspada tawaran pinjol ilegal, khususnya perempuan

Tekanan ekonomi, belanja emosional, hingga tidak adanya rencana keuangan sering membuat perempuan mencari solusi cepat, dan inilah yang dimanfaatkan pinjol ilegal.

Data menunjukkan bahwa perempuan adalah kelompok paling rentan terhadap pinjol ilegal. Sebanyak, 61% pelapor pinjol ilegal adalah perempuan (Maret 2025) dan porsi pinjaman perempuan di layanan pinjol legal mencapai 53,75% dari total saldo pembiayaan. Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, menegaskan pentingnya literasi finansial bagi perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga.

"Perempuan punya peran strategis dalam menjaga stabilitas finansial rumah tangga. Dengan memahami prinsip dasar pengelolaan keuangan dan memilih layanan keuangan yang legal dan berizin, mereka bisa terhindar dari risiko pinjol ilegal dan membangun fondasi keuangan keluarga yang lebih kuat," tutup Jonathan.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham, Kripto - Forex, Mana Investasi Yang Bikin Cepat Kaya?