Deretan Aplikasi Trading Crypto di Indonesia Untuk Pemula 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan global, terutama aset crypto, menghadapi gejolak namun menguntungkan di tahun 2025. Sektor cryptocurrency menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi makro.
Berdasarkan TradingView per 17 November 2025, Bitcoin (BTC) membukukan peningkatan year-to-date sebesar 5,6%, sedangkan Ethereum (ETH) mencatat kenaikan 2,5%. Selama 2025, Bitcoin tercatat empat kali mencapai rekor harga tertinggi baru. Kapitalisasi pasar aset crypto secara keseluruhan telah mencapai US$3,21 triliun, menunjukkan kondisi pasar yang tetap bullish. Crypto Wealth Report 2025 dari Henley & Partners melaporkan bahwa jumlah pemilik aset digital dengan nilai di atas US$1 juta meningkat 40% menjadi 241.700 orang pada pertengahan 2025.
Salah satu faktor terbesar yang mendorong reli ini adalah meningkatnya adopsi dari institusi. Setelah ETF Bitcoin diluncurkan pada 2024, diikuti oleh ETF Ethereum dan Solana, arus modal institusional terus menguat. Data dari Farside Investors per 14 November 2025 menunjukkan bahwa total arus masuk ke ETF Bitcoin telah mencapai US$58,8 miliar, sedangkan Ethereum menerima US$13,2 miliar dan Solana US$382 juta.
Momentum positif ini juga didukung oleh regulasi yang lebih jelas, khususnya di Amerika Serikat. Pada pertengahan tahun 2025, pemerintah AS mengesahkan GENIUS Act, undang-undang federal pertama yang mengatur secara spesifik tentang stablecoin. Aturan ini mewajibkan penerbit stablecoin untuk didukung oleh cadangan 100% dalam aset likuid dan menjalani audit rutin.
Pengesahan GENIUS Act memberikan kepastian hukum dan transparansi yang dibutuhkan pasar, menarik investor institusi, serta memicu inovasi pembayaran dan DeFi berbasis stablecoin patuh aturan.
Periode ini menarik bagi trader dan investor untuk memanfaatkan peluang pasar cryptocurrency yang berkembang positif. Pemilihan aplikasi crypto yang tepat penting agar investor Indonesia dapat bertindak cepat dan efisien.
Di Indonesia sendiri, pilihan aplikasi crypto semakin beragam. Namun memilih aplikasi crypto yang aman dan teregulasi juga menjadi aspek penting untuk diperhatikan agar dapat menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Artikel ini membandingkan lima aplikasi crypto terbaik untuk membantu Anda memilih yang terbaik sesuai strategi investasi Anda.
1. Pluang
Pluang kian memantapkan posisinya sebagai salah satu aplikasi investasi di Indonesia. Bertumpu pada ekosistem multi-aset yang luas dan basis lebih dari 12 juta pengguna, aplikasi ini menawarkan pengalaman investasi digital yang aman, berizin dan diawasi Bappebti dan OJK.
Lewat satu aplikasi, pengguna dapat mengakses 1.000+ produk investasi-mulai dari crypto, saham & ETF Amerika Serikat (AS), emas, reksa dana, hingga crypto futures dan options saham AS-dengan struktur biaya yang kompetitif.
Fitur & Keunggulan
Akses 620+ Aset Crypto populer seperti BTC, ETH, SOL, PEPE, WIF, dan altcoin lainnya dengan pair IDR ataupun USD/USDT
- Pelopor Saham AS & ETF: akses ke 650 saham dan ETF populer, termasuk Google, Apple, dan Microsoft.
- Perdagangan 24 jam (Senin-Sabtu) untuk Saham AS & ETF-yang pertama di Indonesia.
- Rating 4,8 di Google Play Store.
- Leverage hingga 4× untuk saham AS & ETF.
- USD Yield hingga 3.88%.
- Options: 650+ underlying, 10 strike, expiry hingga 1 tahun, termasuk 0DTE.
- Pro Features: advanced order, take profit, dan stop loss, plus akses web trading berbasis TradingView gratis untuk analisis teknikal yang lebih presisi.
Dari sisi keamanan, untuk emas, saham AS, ETF, Yield USD dan Leverage seluruh transaksi dicatat dalam Jakarta Futures Exchange (JFX) dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI), untuk aset crypto dan crypto futures transaksi dicatat dalam Central Finansial X (CFX) dan dijamin oleh Kliring Komoditi Indonesia (KKI), terakhir untuk reksadana seluruh transaksi difasilitasi oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Catatan Risiko
Meski berada dalam pengawasan regulator, produk saham AS, ETF, dan options tetap memiliki risiko: harga dapat berfluktuasi, nilai options bisa menyusut saat jatuh tempo, dan penggunaan leverage meningkatkan eksposur risiko.
2. Webull
Webull adalah platform trading global yang menyediakan akses ke berbagai produk investasi seperti saham, indeks, komoditas, futures, serta crypto. Platform ini diawasi oleh sejumlah regulator internasional, namun hingga kini belum berada di bawah pengawasan OJK untuk produk crypto.
Fitur & Keunggulan
- Akses pembelian dan penjualan aset crypto melalui layanan Webull Pay di wilayah tertentu.
- Mendukung trading futures pada komoditas, indeks, dan aset crypto.
- Platform web dan desktop penuh fitur, tersedia juga aplikasi mobile.
- Mendukung trading saham, ETF, opsi saham, lengkap dengan charting tools, price alerts, paper trading, dan trading di luar jam pasar.
- Program cash management dengan APY menarik untuk dana nganggur.
Platform ini cocok bagi investor yang mencari aplikasi trading komprehensif dan terpercaya, lengkap dengan sejumlah instrumen investasi dan tools analisa canggih.
Catatan Risiko
Webull belum memiliki izin resmi PAKD dari OJK untuk perdagangan aset crypto,, sehingga transaksi di platform ini berpotensi menimbulkan persoalan pajak maupun perlindungan konsumen di Indonesia.
3. eToro
eToro adalah platform investasi global yang menawarkan akses ke saham, ETF, komoditas, dan crypto, melalui konsep social trading. Platform ini diawasi oleh regulator internasional seperti FCA, CySEC, dan ASIC, namun belum berada di bawah lisensi OJK.
Fitur & Keunggulan
70+ aset crypto tersedia
CFDs (non-US, leverage)
- Web & mobile app
- CopyTrader, social trading, Smart Portfolios, riset pasar
- Recurring deposits tersedia
- Akun demo
Platform ini cocok bagi investor pemula maupun berpengalaman yang ingin memanfaatkan social trading sekaligus mengakses berbagai instrumen global dalam satu aplikasi.
Catatan Risiko
eToro belum mengantongi izin PAKD dari OJK, yang berarti transaksi crypto di platform ini bisa menimbulkan masalah pajak dan perlindungan konsumen bagi pengguna di Indonesia.
4. Robinhood
Robinhood adalah perusahaan layanan finansial asal Amerika Serikat yang memungkinkan pengguna memperdagangkan instrumen seperti saham, ETF, opsi, futures, dan cryptocurrency, dengan fitur wallet crypto, layanan wealth management, hingga kartu kredit-meski lisensinya khusus untuk AS, Inggris, dan Uni Eropa, dan belum diawasi oleh OJK untuk pasar Indonesia.
Fitur & Keunggulan
- Crypto trading & self‑custodial wallet: Termasuk wallet crypto yang memungkinkan pengguna memegang aset sendiri (self-custody), tokenized stock derivatives (EU), dan staking (AS).
- Web & Mobile Trading: Untuk saham, ETF, opsi, crypto, dan futures melalui platform web dan aplikasi mobile.
- Yield / Staking: Tersedia untuk crypto tertentu (ETH, SOL) di AS
Robinhood cocok untuk investor global yang ingin memanfaatkan kemudahan trading tanpa komisi, akses ke produk derivatif dan crypto canggih, serta inovasi seperti tokenized assets dan AI-powered tools.
Catatan Risiko
Robinhood belum memiliki izin resmi dari OJK sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD). Artinya, transaksi melalui platform ini berpotensi menimbulkan masalah terkait kepatuhan pajak maupun perlindungan konsumen bila dilakukan oleh pengguna di Indonesia.
5. Binance
Binance adalah platform crypto global yang diawasi oleh regulator internasional, namun belum berada di bawah lisensi OJK. Platform ini dikenal atas ekosistemnya yang lengkap, meliputi spot trading, derivatif, staking, hingga NFT marketplace.
Fitur & Keunggulan
500+ coins & 1500+ trading pairs.
- Memungkinkan akses ke token DeFi dan meme, pairing fiat, serta alat likuiditas.
- Trading tersedia melalui antarmuka web dan aplikasi seluler yang canggih, dengan charting real-time.
- Mendukung Limit, Market, Stop‑Limit, OCO, TWAP; serta futures.
Platform ini cocok untuk investor yang mencari ekosistem crypto all-in-one.
Catatan Risiko
Binance belum mengantongi izin PAKD dari OJK. Artinya, pengguna Indonesia berpotensi menghadapi kendala hukum dan pajak saat bertransaksi crypto di platform ini.
Kesimpulan
Meskipun aplikasi crypto di Indonesia menawarkan nilai tambah yang beragam, investor wajib mempertimbangkan keamanan, biaya transaksi, dan kepatuhan regulasi.
Sepanjang 2025, Pluang terlihat menonjol sebagai salah satu platform investasi crypto terdepan berkat ekosistem produk yang lengkap, biaya kompetitif, serta dukungan regulasi yang kuat. Komitmen Pluang terhadap literasi finansial dan penyediaan fitur edukasi juga memperkuat posisinya di pasar, sekaligus merefleksikan arah perkembangan industri investasi digital di Tanah Air.
Penting bagi investor mengevaluasi kebutuhan dan profil risiko sebelum berinvestasi. Manfaatkan edukasi dan akun demo agar siap mengambil keputusan investasi.
(rah/rah)