Cara Trading Crypto Mudah di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk mulai investasi crypto, buka akun di exchange terpercaya yang terdaftar dan diawasi regulator. Pengawasan crypto resmi berpindah dari Bappebti ke OJK sesuai ketentuan pemerintah.
Pilih exchange yang memiliki sertifikasi ISO/IEC 27001 agar keamanan data lebih terjamin. Setelah itu, selesaikan proses KYC, lakukan deposit, dan pelajari dasar analisis teknikal maupun fundamental sebelum mulai trading. Pemula disarankan fokus pada aset crypto yang populer dan likuid, serta memulai dengan nominal kecil.
Crypto kini menjadi aset digital mainstream dengan kapitalisasi pasar global menembus US$3,5 triliun (11 November 2025). Data OJK per September 2025 mencatat 18,61 juta investor crypto di Indonesia, dengan total transaksi mencapai Rp409.56 triliun hingga Oktober 2025.
Laporan Crypto Wealth Report 2025 dari Henley & Partners juga menunjukkan jumlah pemilik aset digital bernilai lebih dari US$1 juta naik 40% menjadi 241,700 orang pada pertengahan tahun.
Apa Itu Trading Crypto?
Trading crypto adalah aktivitas jual-beli aset seperti Bitcoin atau Ethereum dalam periode singkat untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga. Berbeda dengan investasi jangka panjang (HODL), trading fokus pada analisis teknikal, momentum pasar, dan disiplin strategi.
Kelebihan trading crypto
- Potensi keuntungan tinggi karena volatilitas harga besar
- Pasar buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu
- Akses mudah dan global, bisa mulai hanya dengan internet
- Transparansi tinggi berkat teknologi blockchain
- Likuiditas tinggi pada aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum
- Banyak strategi bisa digunakan (spot, futures, staking, dan lainnya)
- Kesempatan belajar dan ikut dalam inovasi finansial digital
Kekurangannya trading crypto
- Harga bisa naik atau turun drastis dalam waktu singkat, risiko rugi besar
- Risiko diretas, kehilangan private key, atau penipuan di exchange
- Beberapa negara membatasi atau melarang penggunaan crypto
- Beberapa koin sulit dijual atau diperdagangkan
- Masih banyak investor pemula yang FOMO atau tidak memahami risiko
- Beberapa blockchain (misal Ethereum) masih memiliki biaya tinggi saat jaringan padat
Perbandingan Aset Crypto Populer di Pluang
- Bitcoin (BTC): Store of value, suplai terbatas 21 juta koin.
- Ethereum (ETH): Smart contract, DeFi, fondasi Web3 & NFT.
- Solana (SOL): Transaksi cepat, murah, untuk dApps & NFT.
- XRP: Pembayaran lintas negara, biaya rendah.
- BNB: Token ekosistem Binance, diskon trading, staking, DeFi.
Langkah Awal Trading Crypto di Pluang
Berikut langkah paling praktis untuk memulai trading crypto
- Pilih aplikasi trading crypto legal
Gunakan aplikasi terpercaya yang sudah teregulasi OJK dan Bappebti, serta memiliki sertifikat ISO (ISO/IEC 27001) untuk memastikan proteksi data dari exchange crypto.
- Daftar dan verifikasi akun (KYC)
Unggah KTP/paspor, lakukan selfie, lalu tunggu verifikasi.
- Pengenalan dan edukasi trading crypto
Sebelum benar-benar masuk ke pasar, pelajari istilah dasar seperti wallet, spot trading, dan leverage. Manfaatkan materi edukasi di Pluang seperti artikel, panduan, dan webinar agar lebih siap.
- Deposit dana
Setelah verifikasi, lakukan deposit via transfer bank, e-wallet, atau virtual account; nominal fleksibel mulai Rp10 ribu.
- Pilih Aset Crypto yang Tepat
Pemula biasanya mulai dari Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).
- Analisis Pasar Sebelum Trading
Lihat tren harga, berita terbaru, atau indikator teknikal.
- Terapkan Manajemen Risiko
Tentukan stop loss, target profit, dan jangan pakai seluruh modal.
- Mulai Trading (Buy/Sell) dan Pantau Posisi
Lakukan eksekusi order dan cek portofolio secara berkala.
Manajemen Risiko dalam Trading Crypto di Pluang
- Hanya gunakan dana yang siap rugi (risk capital), bukan dana kebutuhan pokok.
- Pasang stop-loss agar kerugian tidak melebar saat harga berbalik arah.
- Jangan tunggu harga puncak; kunci sebagian keuntungan ketika target tercapai.
- Jangan taruh semua dana di satu aset. Sebar ke beberapa crypto dengan karakter berbeda.
- Idealnya risiko tiap transaksi tidak melebihi 1-3% dari total modal.
- Hindari leverage tinggi tanpa perhitungan karena bisa mempercepat kerugian.
- Catat semua transaksi untuk menilai efektivitas strategi dan pola kesalahan.
Strategi Untuk Trading Crypto di Pluang
- Day Trading (beli-jual dalam satu hari untuk memanfaatkan fluktuasi jangka pendek).
- Swing Trading (menahan posisi beberapa hari hingga minggu untuk menangkap tren menengah).
- Scalping (transaksi cepat dengan target keuntungan kecil tapi sering).
- Position Trading/Trend Following (menahan posisi jangka panjang mengikuti arah tren utama pasar).
- Dollar-Cost Averaging (DCA) (membeli aset secara berkala dengan jumlah tetap untuk meredam volatilitas harga).
- Menggabungkan Analisis Teknis dan Fundamental (gunakan indikator teknikal untuk timing entry/exit dan analisis fundamental untuk memilih aset berkualitas).
Alat dan Fitur Penting dalam Trading Crypto di Pluang
- Stop Loss & Take Profit
Fitur ini membantu trader menjual aset secara otomatis di level harga tertentu.
- Limit Order dan Market Order
Limit Order memungkinkan trader menentukan harga tertentu, dan order hanya akan tereksekusi ketika harga mencapai level tersebut.
- Price Alert
Price alert atau notifikasi harga memberi peringatan saat aset crypto menyentuh level target yang telah ditentukan.
Kesalahan Umum Pemula Saat Trading Crypto
- FOMO (Fear of Missing Out) dengan ikut beli karena takut ketinggalan tren tanpa analisis yang jelas.
- Tidak menggunakan stop-loss dan membiarkan kerugian membesar karena berharap harga akan pulih.
- All-in di satu aset dengan tidak melakukan diversifikasi portofolio.
- Kurang pengetahuan dasar tentang analisis teknikal, fundamental, dan cara kerja blockchain.
- Overtrading atau terlalu sering transaksi karena emosi, bukan strategi.
- Tidak mengendalikan emosi (panik saat harga turun atau serakah saat harga naik).
- Tidak memiliki rencana trading (entry, target profit, dan exit plan) yang jelas.
- Mengabaikan biaya transaksi dan pajak, sehingga profit bersih lebih kecil dari perkiraan.
- Menyimpan aset di exchange terlalu lama tanpa perlindungan keamanan seperti 2FA.
- Mudah percaya rumor atau sinyal gratis tanpa verifikasi sumber.
FAQ Seputar Trading Crypto
1. Langkah awal trading crypto?
Pilih aplikasi yang sudah terdaftar di OJK dan Bappebti serta memiliki sertifikasi ISO/IEC 27001 seperti Pluang. Setelah itu, daftar akun, lakukan verifikasi identitas (KYC), deposit dana, lalu beli aset pertama seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).
2. Resiko trading crypto?
Trading crypto memiliki risiko tinggi karena harganya sangat fluktuatif dalam waktu singkat. Selain itu, faktor eksternal seperti regulasi dan sentimen pasar global juga bisa mempengaruhi harga secara drastis.
3. Trading crypto minimal berapa?
Pluang memungkinkan investasi dari Rp10.000. Karena bisa beli pecahan, tak perlu 1 koin penuh. Rp100 ribu cukup untuk belajar dan berinvestasi bertahap.
4. Aplikasi trading crypto?
Pluang adalah aplikasi crypto terbaik di Indonesia yang telah teregulasi dan memperoleh rating 4.8 di Google Play Store. Selain aset crypto dan derivatif seperti crypto futures, Pluang juga menyediakan akses ke saham Amerika, ETF, options, emas, hingga reksa dana. Biaya kompetitif, fitur pro, dan konten edukasi komprehensif membantu pengguna mempersiapkan diri sebelum terjun ke pasar.
7. Harga crypto?
Harga crypto berubah setiap detik. Per 11 November 2025: Bitcoin Rp1.755.764.634 dan Ethereum Rp59.441.798
8. Pemula bisa untung dari trading crypto?
Bisa, asal memahami risiko, mulai dengan modal kecil, disiplin pada strategi, dan terus belajar. Banyak trader pemula rugi karena FOMO dan tidak punya trading plan.
Trading crypto menawarkan peluang profit tinggi, namun risikonya juga besar. Gunakan aplikasi tepercaya seperti Pluang, kuasai analisis teknikal dan fundamental, serta terapkan manajemen risiko dengan disiplin. Mulailah dengan modal kecil, pantau harga real-time, dan terus belajar untuk menghadapi pasar crypto yang aktif 24/7.
(rah/rah)